Network
KARAWANGPOST - Penyuntikan vaksin Covid-19 Provinsi Jateng telah memasuki tahap kedua bagi tenaga kesehatan, para nakes mengaku terlindungi dan mantap menjalani tugas sebagai garda pelindung kesehatan masyarakat.
Kekhawatiran itu ada, apalagi dulu sebelum disuntik beredar hoaks efek sampingnya lumpuh. Namun itu tak bisa dibuktikan, dan setelah disuntik kami merasa baik-baik saja. Saya sendiri tidak mengalami gejala apapun, malam harinya bertugas di IGD pun tidak ada masalah.
Hal itu diungkapkan nakes asal RSUD Tugurejo Semarang, Yania Imtikhani Fitri. Bekerja sebagai dokter di Instalasi Gawat Darurat, ia sempat khawatir sebelum disuntik vaksin produksi Sinovac Life Science, Kamis 28 Januari 2021.
Baca Juga: PUPR Ingin Berikan Dukungan Tol Trans Sumatera Rp148 triliun
Yania mengaku, mendapat suntikan pertama pada 20 Januari lalu. Sejak saat itu, dia tidak merasakan keanehan pada fisiknya, bahkan demam pun tidak. Kendati begitu, perlindungan diri tetap tak dilupakan. Setiap bertugas di IGD RSUD Tugurejo, terus menggunakan APD level II.
“Saya merasa dapat perlindungan karena vaksin ini. Yang jelas sudah aman dan halal. Efeknya pun ringan hingga sedang. Tidak ada keluhan apapun dan bisa bertugas seperti biasa,” imbuhnya.
Hal serupa diungkapkan Dedi Winarto. Dokter spesialis penyakit dalam ini menyebut tidak mengalami gejala berarti setelah disuntik vaksin.
Baca Juga: Cinta Ditolak Pelaku Tega Bunuh dan Perkosa Korban
“Cuma pegal-pegal tanpa gejala apapun. Setelahnya, saya memeriksa pasien di ruang isolasi tidak ada halangan apapun,” paparnya.
Ditambahkan, setelah divaksin Dedi justru merasa semakin aman menjalankan kewajibannya.***
