Satu Kampung Terisolasi Akibat Tanah Bergerak di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor

- 16 September 2022, 10:19 WIB
Satu kampung di Desa Bojong Koneng, Kabuoaten Bogor, terisolasi akibat jalan penghubung rusak akibat pergerakan tanah
Satu kampung di Desa Bojong Koneng, Kabuoaten Bogor, terisolasi akibat jalan penghubung rusak akibat pergerakan tanah /Karawang Post/BPBD Kabupaten Bogor

KARAWANGPOST - Hingga Kamis kemarin, 15 September 2022, pergerakan tanah masih terjadi dan dirasakan oleh warga di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko, fenomena alam itu sudah terlihat pada Minggu, 11 September 2022.

Hujan deras yang mengguyur daerah tersebut selama tiga hari berturut-turut memicu pergerakan tanah. Tanah mulai bergerak pada Selasa sore, 13 September 2022.

Menurutnya, hingga Kamis pagi, 15 September 2022, pergerakan tanah masih terasa meski intensitasnya mulai menurun.

Baca Juga: Tanah Bergerak di Bojong Koneng, Bogor, Jalan Sepanjang 1 Km Retak: Pemda Tetapkan Status Tanggap Darurat

BPBD meminta warga untuk mengungsi sementara waktu ke rumah sanak saudara atau ke tempat yang lebih aman lantaran khawatir tanah terus bergerak.

“Intensitasnya (pergerakan tanah) mulai menurun. Tapi semalam pergerakannya massif. Dugaan penyebabnya karena curah hujan tinggi dari bukit di sebelah atas, dan memang Bojongkoneng ini masuk zona merah tanah longsor,” katanya.

Pergerakan tanah di Bojong Koneng telah mengakibatkan puluhan rumah rusak. Selain itu juga terdapat bangunan mushola dan padepokan yang rusak.

Jalan beton desa yang merupakan akses jalan antardesa rusak parah. Retakan terjadi di titik titik tertentu dan mengakibatkan lubang menganga yang cukup lebar.

Baca Juga: Rekap dan Review Kdrama Adamas Episode 16: Dua Saudara Bersatu

Akibat jalan beton penghubung antardesa ini rusak, satu kampung yakni Kampung Curug terisolasi karena jalan tersebut satu-satunya akses jalan kampung menuju desa lainnya.

Menurut Aris, radius pergerakan tanah ini diperkirakan mencapai 1 kilometer dengan kedalaman sekitar 1 meter.

“Saya bilang radius 1 kilometer, karena tidak semuanya kena. Hanya secara umum jalan ini tidak bisa dilalui. Sangat rentan,” pungkasnya.****

Editor: Gunawan Kus

Sumber: BPBD Kabupaten Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x