Apakah Penerapan PPnBM Jadi Waktu yang Tepat untuk Beli Mobil Baru? Simak Tips Ini

- 26 Februari 2021, 21:03 WIB
Ilustrasi Beli Mobil
Ilustrasi Beli Mobil /Shutterstock

KARAWANGPOST - Pemerintah Indonesia bakal memberikan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Tentu itu sangat menggiurkan bagi masyarakat yang bercita-cita dapat memiliki mobil pada tahun ini.

Relaksasi pajak 0 persen akan berlaku untuk mobil baru berkapasitas mesin 1.500 CC ke bawah yang diproduksi secara domestik, dengan komposisi lokal lebih dari 70 persen, pada periode Maret hingga Mei 2021.

Baca Juga: Lima Pasangan Kepala Daerah Hasil Pilkada 2020 di Jabar Dilantik, Kebanyakan Petahana

Jika relaksasi PPnBM berlaku, apakah ini menjadi waktu yang tepat untuk membeli mobil baru?

Bagi sebagian kalangan, tentu beranggapan kalau itu sebagai peluang emas untuk membeli kendaraan roda empat karena adanya potongan harga yang cukup signifikan itu.

Baca Juga: 3.340 Vial Vaksin COVID-19 Tahap Kedua Mulai Didistribusikan di Depok

Khusus bagi Anda yang memang belum memiliki mobil, disarankan untuk menghindari membeli mobil dalam jangka waktu dekat ini, jika Anda termasuk dalam beberapa kriteria di bawah ini:

Hampir setiap hari bekerja dari rumah

Tidak sedikit dari Anda yang akhirnya menjalani aktivitas mencari nafkah di rumah karena pandemi Covid-19. Secara tidak langsung, mobilitas Anda secara keseluruhan menjadi berkurang secara drastis setiap harinya.

Mobil seharga ratusan juta Rupiah tentu bukan menjadi pilihan yang tepat untuk dibeli saat ini, karena Anda belum tentu membutuhkannya.

Baca Juga: Puluhan Rumah Warga di Kota Bekasi Rusak Tersapu Gelombang Angin Puting Beliung

Mengingat mobilitas Anda yang rendah, dan Anda pun masih bisa terbantu oleh kendaraan umum, online, atau sepeda motor.

Ketahuilah bahwa, mobil tak terpakai juga membutuhkan perawatan. Apakah Anda bersedia membayar biaya-biaya perawatan, asuransi mobil, sekaligus pajak tahunannya?

Kebutuhan pokok atas hunian belum terpenuhi dengan baik

Bila Anda adalah perantauan yang bercita-cita menetap di satu kota dalam jangka waktu lama, pertimbangkan untuk membeli hunian terlebih dulu daripada mobil.

Memiliki hunian tentu sangat berguna ketimbang tinggal di rumah sewa dalam waktu yang lama. Aset berupa hunian, bisa Anda jadikan warisan yang berharga untuk istri dan anak Anda kelak.

Sedang banyak cicilan utang

Berapa besaran cicilan utang yang Anda bayarkan secara rutin per bulan? Anggap saja, saat ini cicilan kartu kredit Anda setara dengan 20 persen dari pemasukan.

Namun Anda memutuskan untuk mengkredit mobil, dan cicilan utang per bulan yang dibebankan ke Anda setara dengan 25 persen. Alhasil, total cicilan utang Anda per bulan adalah 45 persen.

Baca Juga: Resmi Dilantik Bupati Karawang, Berikut Tugas Berat Bupati dan Wakil Bupati

Studi kasus di atas menunjukkan bahwa cicilan utang Anda sudah terlalu berat. Cicilan utang yang dinilai cukup ideal adalah maksimal 35 persen dari pemasukan bulanan.

Jika Anda bekerja atau berbisnis di industri yang terdampak pandemi

Ketika Anda bekerja atau menjalani usaha di industri yang terdampak pandemi, maka risiko akan berkurang atau hilangnya penghasilan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.

Alangkah lebih baik untuk menunda pembelian aset mahal terlebih dulu untuk sementara waktu.

Baca Juga: Peserta Kelas Bahasa Indonesia di Kazakhstan Rayakan Kelulusan di Rumah Budaya KBRI Nur-Sultan

Saat kesehatan keuangan sudah baik

Kesehatan keuangan tidak hanya diukur dari jumlah utang tertunggak, cicilan, dana darurat, dan asuransi, melainkan juga soal kepemilikan jumlah aset investasi yang ideal.

Membeli mobil, baik dalam bentuk tunai atau kredit akan menyebabkan berkurangnya aset lancar dalam jumlah besar di tabungan. Berkurangnya aset lancar bisa menyebabkan masalah baru dalam keuangan Anda.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Lifepal.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah