Baca Juga: Puluhan Petani di India gelar Aksi Mogok Menentang UU Pertanian
Sebelum kini bisa merambah pasar Internasional, termasuk Amerika. Ternyata brand ini pernah mengalami kepahitan saat terdampak Pandemi di tahun 2020.
Dari sekitar 40 booth pameran fashion yang diikuti, keuntungan tidak sejalan dengan pengorbanannya. Karena hanya sedikit orang yang datang ke pameran karena alasan pandemi.
Bahkan, Muhammad Saddad sebagai perintis Erigo harus membatalkan sekitar 75 event ramadhan yang sebetulnya sudah direncanakan dan membatalkan ratusan calon karyawan freelance yang sebelumnya sempat akan ia pekerjakan.
Erigo merupakan brand asli Indonesia yang mampu bersaing dan berbaur dengan tren pemasaran fashion saat ini.
Mereka memiliki produk dibidang fashion, mulai dari t-shirt, hoodie, hingga jaket unisex dengan warna-warna menarik dan cocok untuk berbagai kalangan.
Baca Juga: Catat! Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021 Berlaku 6 hingga 17 Mei
Selain itu, dari segi berjualan mereka memanfaatkan kemajuan digital dan mengikuti perubahan lifestyle pada masyarakat urban yang jadi target pasarnya, termasuk memasarkan melalui e-commerce, iklan sosial media, dan membuat website resmi.
Pada saat memampang brand kebanggannya pada papan billboard di New York, Amerika, Muhammad Saddad menuliskan, "Satu hal dalam hidup, semuanya bisa terjadi kapanpun dan untuk siapapun.
ERIGO IN TIMES NEW YORK CITY! Alhamdulillah semua atas izin Allah, doa Ibu dan support istri, serta kerja keras seluruh team di Jakarta dan New York." dalam akun Instagramnya @saddad.***