Memperbanyak Doa Panjang Umur di Bulan Rajab

3 Februari 2022, 14:59 WIB
Ilustrasi berdoa /Karawangpost/Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz

KARAWANGPOST - Bulan Rajab telah ditetapkan pemerintah jatuh pada hari ini, Kamis 3 Februari. Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi seorang muslim saat memasuki bulan Rajab.

Dalam Islam, Rajab ini adalah bulan yang istimewa, karena banyak anjuran untuk menjalankan ibadah selama bulan Rajab.

Di antara amal ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Rajab mulai dari menghidupkan malam pertama dengan beribadah, berpuasa sunah di siang harinya, zikir, dan lain-lain.

Baca Juga: Arti Mimpi Diri Sendiri Meninggal, Simak Penjelasan Ini

Anjuran lain yang harus diterapkan oleh seorang muslim pada Rajab ialah memperbanyak doa agar diberi umur panjang, sehingga bisa bertemu bulan mulia berikutnya, yaitu Syaban dan Ramadan. Berikut doanya:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya‘bana wa ballighna Ramadhana

Artinya, “Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Syaban. Sampaikan kami dengan Bulan Ramadan.”

Baca Juga: Demon Slayer Kimetsu no Yaiba Season 2: Serangan Balik Gyutaro yang Mematikan

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, dasar anjuran doa tersebut berdasarkan salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, ‘Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Sya‘ban. Sampaikan kami ke Bulan Ramadhan.”

Pendapat tersebut diperkuat oleh Syekh Abdur Rauf Al-Munawi dalam Jami’ush Shaghir dengan mengutip argumen Syekh Ibnu Rajab yang mengatakan adanya anjuran untuk berdoa supaya dipanjangkan umur agar bisa berbuat amal shalih di waktu-waktu yang memiliki keutamaan. Dalam konteks ini adalah Syaban dan Ramadan.

Doa tersebut juga diriwayatkan oleh beberapa ahli hadits, di antaranya oleh Abdullah bin Ahmad dalam Kitab Syakir, Imam Al-Bazzar dalam Kitab Kasyful Astar, Ibnu Abid Dunya dalam Kitab Fadhail Ramadhan, Ibnus Sinni dalam Kitab Al-Yaum wal Lailah, Imam At-Thabarani dalam Kitab Mu’jamul Ausath, Abu Nu’aim dalam Kitab Hilyatul Auliya’, Imam Al-Baihaqi dalam Kitab Fadhailul Auqat, dan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar.***

Editor: Ali Hasan

Tags

Terkini

Terpopuler