KARAWANGPOST - Memiliki anak merupakan dambaan semua pasangan suami istri, hal itu juga diatur dalam ajaran Islam. Tidak semata-mata atas nama hasrat dan tidak memikirkan kondisi pasangan kamu.
Namun, ketika hendak berhubungan intim, baiknya pasangan suami istri mengikuti etika dan aturan kepada pasangan yang harus diperhatikan dalam melakukan aktivitas tersebut.
Berikut beberapa etika dalam melakukan berhubungan intim suami istri menurut Islam yang dikutip dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Doa Berhubungan Intim Suami Istri
1. Pemanasan Terlebih Dahulu
Sesuai dengan ajaran Islam, dalam melakukan aktivitas intim suami dan istri tidak diperkenankan untuk terburu-buru. Harus ada pemanasan dari kedua insan, yakni sentuhan fisik, sampai mengelus ubun-ubun.
2. Berdoa
Berikut doa sebelum melakukan hubungan suami istri agar senantiasa mendapatkan keberkahan dan kesehatan.
بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Tulisan latin: Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa.
Baca Juga: Viral ! Grebek Perselingkuhan Pramugara Lion Air, Netizen: Siapkan Mentalmu
Artinya: "Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rizki yang Engkau anugerahkan kepada kami.".
3. Dalam Keadaan Bersih dan Suci
Melakukan aktivitas intim harusnya dalam keadaan bersih dan suci, sangat dilarang keras untuk berhubungan badan ketika istri sedang masa haid, selain faktor kesehatan, hal tersebut bisa menimbulkan penyakit seksual.
Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 222, Allah SWT berfirman:
"Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah sesuatu yang kotor,". Karena itu jauhilah istri pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci.
Baca Juga: Tips Bercinta Saat si Kecil Tidur
Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri," (QS. Al Baqarah: 222).
4. Dilarang Melalui Dubur
Salah satu syarat dalam berhubungan intim menurut ajaran Islam adalah harus dilakukan ditempat semestinya, tidak melalui anus (dubur). Hal tersebut dilarang dilakukan karena mustahil membuahkan keturunan.
Dari Abu Hurairah dijelaskan bahwa "Siapa saja yang melakukan hubungan badan dengan wanita yang sedang datang bulan, di bagian dubur, datang ke peramal dan percaya yang dikatakan, maka sesungguhnya dia tidak percaya pada apa yang diturunkan pada Muhammad," (H.R Ibnu Majah).***