Istidraj: Kelancaran Rezeki Sebagai Bentuk Jebakan, Simak Penjelasannya

- 24 Oktober 2021, 21:25 WIB
Istidraj: Kelancaran Rezeki Sebagai Bentuk Jebakan
Istidraj: Kelancaran Rezeki Sebagai Bentuk Jebakan /Karawangpost/Andrea Piacquadio/ pexels

KARAWANGPOST - Sebagai manusia kita pasti menginginkan yang terbaik dan berharap terkabulnya segala doa.

Banyak dari kita yang merasa telah berusaha dan dibarengi dengan doa, namun tak kunjung mendapatkan hasil.

Namun, saat melihat sekitar atau bahkan diri sendiri yang dahulu bahagia dan bergelimang harta padahal tak sering bermaksiat.

Baca Juga: Simak, Ini Hukum Memelihara Anjing dalam Islam, Ternyata Dibolehkan

Perilaku tersebut adalah istidraj. Mendapatkan limpahan kekayaan bukanlah suatu tanda kemuliaan, bisa saja bentuk dari istidraj.

Sering tak kita sadari, jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi dalam keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah.

Dari Uqbah bin Amir ra, Rasulullah bersabda, “Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya.

Baca Juga: Doa Tak Kunjung Dikabulkan, Simak Penjelasan Ini

Padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad 4: 145).

فَذَرْنِيْ وَمَنْ يُّكَذِّبُ بِهٰذَا الْحَدِيْثِۗ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Maka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur'an). Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui. (Al- Qalam: 44)

Maka dari itu, jauhkanlah iri hati dari orang-orang yang terlihat kaya raya dengan penuh kemaksiatan.

Baca Juga: Bacaan Dzikir Pagi, Mudah dan Bisa Amalkan Setiap Hari 

Sesungguhnya semua itu hanyalah jebakan semata, jika orang tersebut tak sadarkan diri. Pastilah dalam hatinya selalu merasa kurang.

Oleh karena itu, luruskanlah niat-niat kita dalam beribadah kepada Allah. Jangan mengerjakan dhuha, tahajjud dan shalat sunah untuk menambah rejeki dan juga kekuasaan.

Kita harus menyadari apabila ukuran kesuksesan duniawi ini karena banyaknya dhuha, tahajjud, dan sedekah yang kita lakukan, tentulah orang-orang kafir tak ada yang sukses.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x