Waktunya Kembali ke Jalur Agama saat Merasa Hilang Arah

- 29 Oktober 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Karawangpost/pixabay/mucahityildiz

KARAWANGPOST - Saat diri merasa penat dan dihinggapi beragam masalah hingga hilang arah, tentu yang namanya manusia sebagai makhluk mencari celah pertolongan dari berbagai arah.

Banyak manusia ketika diterpa cobaan, tapi semakin jauh dari agama. Kemaksiatan yang berselimut atas nama menemukan kebahagiaan diikuti sebagai penentu arah hidup.

Padahal jika saja bisa memetik hikmah dari cobaan yang ada dengan cara lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta, kembali ke jalur agama, hidup akan lebih terarah.

Baca Juga: Facebook Berubah Nama Jadi 'Meta'

Agama sebagai penyejuk hati yang berisi nasihat- nasihat sebagaimana dalam hadits shahih, diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, hadits no. 55 dan no. 95 yang berbunyi:

عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمٍ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, agama adalah nasihat. Para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, untuk siapa nasihat itu?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Nasihat untuk Allah, kitab Allah, bagi Rasul Allah, para imam umat Islam dan orang awam dari kalangan mereka. Agama itu nasihat.” Itulah petikan hadis yang sering disampaikan di majelis-majelis ilmu.

Baca Juga: Bahaya Bercinta dalam Air, Simak Penjelasannya

Agama memberikan pesan yang baik, tentu saja akan ada kejanggalan ketika kata itu ditujukan kepada Allah, kitab-Nya, dan rasul-Nya.

Halaman:

Editor: Ali Hasan

Sumber: Islam Kaffah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x