Network
KARAWANGPOST - Itikaf menjadi salah satu ibadah yang biasa dijalankan setiap bulan suci Ramadan.
Itikaf dan ibadah puasa merupakan ibadah yang telah disyariatkan kepada orang terdahulu.
Ibadah itikaf sendiri secara bahasa adalah berdiam dan menahan diri. Sedangkan menurut syara, itikaf adalah menahan diri di masjid yang dilakukan oleh orang tertentu dan dengan niat tertentu.
Baca Juga: Timun Suri Jadi Buah Khas Ramadan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan
Itikaf biasanya diidentikkan dengan puasa dan 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Namun sebenarnya itikaf merupakan ibadah mulia yang dianjurkan juga dilakukan di luar bulan Ramadan, sebagaimana keterangan mazhab syafi’I berikut ini:
قوله والاعتكاف سنة مؤكدة وهي (مستحبة) أي مطلوبة في كل وقت في رمضان وغيره بالإجماع
Artinya, “Itikaf merupakan ibadah sunnah muakkadah, suatu ibadah yang dianjurkan setiap waktu baik pada bulan Ramadan dan di luar Ramadan berdasarkan ijma’ ulama,” (As-Syarbini Al-Khatib, Al-Iqna fi Halli Alfazhi Abi Syuja.
Baca Juga: Tadarus Al-Quran, Ini Jenis dan Hukumnya
As-Syarbini secara jelas mengatakan, itikaf dianjurkan pada setiap waktu. Itikaf disunnahkan pada bulan Ramadan dan pada bukan bulan Ramadan. Dengan demikian, ibadah itikaf tidak harus selalu dilakukan pada bulan Ramadan, tetapi juga di luar bulan Ramadan.
