Tata Cara dan Bacaan Salat Idul Fitri

- 1 Mei 2022, 19:02 WIB
Iustrasi warga salat Idul Fitri ke masjid.
Iustrasi warga salat Idul Fitri ke masjid. /KarawangPost/Unsplash/Visual Karsa

KARAWANGPOST - Memasuki 1 Syawal, umat Islam berduyun-duyun ke masjid dan lapangan untuk melaksanakan salat Idul Fitri. Setiap orang pada saat itu dianjurkan menampakkan kebahagiaan dan kegembiraan.

Salat id atau salat Idul Fitri hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).

Secara umum, syarat dan rukun salat id tidak berbeda dari salat fardhu lima waktu, termasuk mengenai hal-hal yang membatalkan. Tapi, ada beberapa aktivitas teknis yang agak berbeda dari salat pada umumnya.

Baca Juga: Inilah Alasan Johnny Depp Tidak Kembali ke Pirates of the Caribbean

Aktivitas teknis tersebut berstatus sunnah. Waktu salat Idul Fitri dimulai sejak matahari terbit hingga masuk waktu Zuhur.

Salat id dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khutbah setelahnya.

Namun, bila terlambat datang atau mengalami halangan lain, boleh dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) di rumah ketimbang tidak sama sekali.

Baca Juga: Bacaan Lengkap Takbiran Idul Fitri Disertai Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini tata cara shalat id.

Pertama, shalat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî sunnatan li ‘idil fithri rak'ataini”. Ditambah “imaman” kalau menjadi imam, dan “ma'muman” kalau menjadi makmum.

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Baca Juga: Andrew Garfield Bantah Gunakan Bokong Palsu Spider-Man: Saya Tidak Dimodifikasi

Kedua, takbiratul ihram sebagaimana salat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau boleh juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

Baca Juga: Zakat Fitrah Sebagai Penyempurna Puasa Ramadan

Ketiga, membaca Surat al-Fatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca surat al-A'la. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

Keempat, dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allahu akbar” seperti sebelumnya.

Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Kemudian baca Surat al-Fatihah, lalu Surat al-Ghasyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Baca Juga: Baca Alquran Tapi Tidak Tahu Artinya, Simak Penjelasan Ini

Sekali lagi, hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) ini sunnah. Sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak sampai menggugurkan keabsahan shalat id.

Kelima, setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila shalat id ditunaikan tidak secara berjamaah.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x