Wawancara dengan hampir 700 pembelot mengungkapkan bahwa enam dari tujuh eksekusi dilakukan di kota Hyesan antara tahun 2012 dan 2014.
Kota yang terletak di perbatasan dengan China ini telah menjadi tempat favorit para penyelundup, termasuk mereka yang menyelundupkan konten-konten lucu ke negara tersebut.
Baca Juga: Ratu Dangdut Berduka, Imam S Arifin Meninggal Dunia
Akibatnya, sebagian besar perlawanan pemerintah terhadap pengaruh asing diperkirakan terkonsentrasi di daerah tersebut.
Anggota masyarakat dipaksa untuk menyaksikan eksekusi yang suram, termasuk anggota keluarga sebagai peringatan.
"Orang yang diwawancarai sering menyatakan bahwa aturan tentang eksekusi publik menuntut tiga penembak menembakkan total sembilan peluru ke tubuh orang yang dihukum" kata sebuah laporan seperti yang dikutip dari Daily Star.
"Keluarga dari mereka yang dieksekusi seringkali dipaksa untuk menyaksikan eksekusi."
"Bahkan ketika ada cairan yang bocor dari otak orang yang dihukum", penduduk setempat tetaplah orang-orang yang "dibuat untuk berdiri dalam antrean dan melihat wajah orang yang dieksekusi sebagai pesan peringatan." Seorang pembelot yang berbicara kepada kelompok itu mengatakan demikian.
Bulan lalu, stasiun radio Free Asia yang didanai pemerintah AS melaporkan bahwa Korea Utara telah menjatuhkan hukuman mati kepada seorang pria oleh regu tembak karena menyelundupkan dan menjual acara Netflix populer Squid Game.