Israel Melarang Keras Media Asing untuk Meliput Konflik di Gaza

- 14 Februari 2024, 14:43 WIB
Ilustrasi - Memotret
Ilustrasi - Memotret /Karawang/Foto/Pixabay-hosnysalah

Baca Juga: Pemilu 2024: Polri Lepas Sebanyak 95 Personel Satgas PAM TPSLN

Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) bereaksi terhadap pemungutan suara di Knesset dengan menuduh Israel menggunakan keamanan nasional sebagai alasan untuk membatasi media kritis yang tidak mengkonfirmasi narasinya mengenai perang dan berupaya menyensor liputan media tentang apa yang sedang terjadi di Gaza.

Dua jurnalis Al Jazeera terluka parah dalam serangan udara Israel di Gaza selatan pada hari Selasa, 13 Februari 2024.

Baca Juga: Pemilu 2024: Satgas PAM TPSLN akan ditempatkan di 12 Wilayah Luar Negeri

Menurut Al Jazeera, reporter Ismail Abu Omar harus diamputasi kakinya sementara juru kamera Ahmed Matar menderita “luka kritis di wajahnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada media tersebut dan mengatakan bahwa AS terus berhubungan dengan pemerintah Israel untuk memperjelas bahwa jurnalis harus dilindungi.

Diperkirakan 1.200 warga Israel tewas dalam serangan Hamas 7 Oktober tahun lalu. Sejak itu, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 28.000 warga Palestina di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.***

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah