Netanyahu Terancam Kehilangan Jabatannya usai Perang di Gaza Berakhir

- 18 Februari 2024, 18:52 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Karawangpost/Foto/[email protected]

Baca Juga: Ayatollah Ali Khamenei Masuk Daftar Hitam Meta, Seluruh Akun Media Sosial miliknya dihapus

Staf lain dari partai Netanyahu diduga berpendapat bahwa tidak peduli seberapa banyak Netanyahu menunda akhir perang dan seberapa besar dia tidak menginginkannya, pada akhir perang ini kita akan mengadakan pemilu.

Menurut media tersebut, petinggi Likud yang tidak disebutkan namanya itu menambahkan bahwa perdana menteri akan dipaksa untuk mengadakan pemilihan umum cepat baik oleh anggota kekuatan politiknya sendiri atau oleh partai lain yang membentuk koalisi yang berkuasa, dengan semua orang memahami bahwa inilah yang sedang terjadi.

Baca Juga: Pemilu 2024: Polri Lepas Sebanyak 95 Personel Satgas PAM TPSLN

Berbicara pada konferensi pers, Netanyahu menolak seruan untuk mengadakan pemilu cepat, dan bersikeras bahwa pemungutan suara untuk Knesset harus dilakukan sesuai jadwal yaitu pada bulan Oktober 2026.

“Saya menyarankan agar kita tidak memikirkan hal itu selama perang,” kata perdana menteri, dengan alasan bahwa “hal terakhir yang kita perlukan saat ini adalah pemilu.” 

Netanyahu memperingatkan bahwa perpecahan politik internal di Israel akan menguntungkan Hamas.

Baca Juga: Pemilu 2024: Satgas PAM TPSLN akan ditempatkan di 12 Wilayah Luar Negeri

Partai oposisi Yesh Atid mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan komentar perdana menteri tersebut sebagai pertunjukan perdana menteri yang tidak layak.

Bagaimanapun juga, Netanyahu telah lama kehilangan kepercayaan publik dan terus melarikan diri dari tanggung jawab atas kegagalan terbesar orang-orang Yahudi sejak itu.

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: ynetnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah