Kementan Tanam Jagung di Karawang, Luas Lahan 200 Hektare untuk Pengembangan Jawa Barat

11 Juni 2022, 22:17 WIB
Kementan Tanam Jagung di Karawang, Luas Lahan 200 Hektare untuk Pengembangan Jawa Barat /Karawangpost/Antara/HO/Kementan

KARAWANGPOST - Kementerian Pertanian menggelar kegiatan tanam perdana komoditas jagung di Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Penanaman agung tersebut sebagai rangkaian pengembangan wilayah khusus di Jawa Barat Tahun anggaran 2022.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bahwa pemerintah mendorong masyarakat agar melakukan penanaman secara terpadu pada saat pengambilan bibit maupun penjualan hasil panen.

Baca Juga: Presiden Jokowi: 22 Negara Stop Ekspor Komoditas Pangan

"Saya mau bilang pertanian itu hebat, kalau kita mau memperbaiki ekonomi keluarga, mau membangkitkan semangat rakyat jawabannya ya pertanian," kata Syahrul Yasin Limpo, Sabtu, 11 Juni 2022.

Mentan menjelaskan, dari 200 hektare yang direncanakan, penanaman jagung di wilayah khusus Karawang ini diharapkan dapat meluas menjadi 1000 hektare.

Melihat, Karawang merupakan Kabupaten yang subur dan memiliki kecukupan air dengan target pengembangan yang akan berkali lipat.

Baca Juga: Harga Bensin AS Melonjak Melewati Rekor

Perihal modal, lanjut Mentan, masyarakat bisa mengakses permodalannya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang memiliki bunga rendah.

Akses layanan KUR ini bisa diakses petani dan masyarakat pada umumnya yang serius dalam mengembangkan usaha tani.

"Jagung itu menjanjikan, satu hektare dapat menghasilkan Rp14 juta karena satu hektare jagung menghasilkan enam ton," ujarnya.

Baca Juga: Puluhan Ribu Rumah Tidak Layak Huni Tersebar di Karawang 

Syahrul Yasin Limpomejelaskan, bahwa enam ton dikali Rp5 ribu menjadi 60 juta, berapa ongkosnya ini mulai dari bibit, pupuk, obat-obatan tidak lebih dari delapan juta.

"Tapi, jangan juga kira menunggu bantuan. Uang pemerintah sedikit. Uang pembiayaan pakai KUR saja," katanya.

SYL menambahkan, pertanian selama ini menjadi sektor yang memiliki banyak keuntungan. sebagai penyumbang utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional yang anjlokterdampak pandemi COVID-19.

Baca Juga: Pekerja Proyek PLTGU Karawang Tidak Dapat Upah Sesuai Kontrak Kerja

"Selama COVID-19 yang menyumbang republik ini sehingga inflasi tidak naik termasuk di dunia paling baik karena pertanian sebagai bantalannya. Pertanian yang naik 16,42. Ekspor pertanian naik 38 persen dan menyumbang di atas 2000 triliun," ujarnya.***

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler