Network
KARAWANGPOST - Menko Polhukam Mauhfud MD dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saling berbalas pernyataan.
Kedua tokoh berbeda tingkat jabatan tersebut menjadikan media sosial Twitter sebagai arena balas pernyataan.
Kontan, cuitan mereka menjadi bacaan yang menarik bagi publik, terutama para pengguna twitter.
Baca Juga: Sebelas Hari Lagi, Enam Pecahan Uang Kertas Ini Tidak Lagi Berlaku
Aksi saling balas pernyataan antara Mahfud MD dan Ridwan Kamil itu mulai terjadi sejak Rabu 16 Desember 2020.
Tepatnya sesaat setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjalani pemeriksaan di mapolda setempat terkait kerumunan massa pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) di Megamendung, Bogor.
Ridwan Kamil atau karib disapa Kang Emil ini mengeluarkan pernyataan kepada media bahwa terjadinya kerumunan massa FPI di sejumlah tempat, terutama saat penjemputan HRS, dipicu oleh pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD.
Baca Juga: 'Wonder Woman 1984' Akhirnya Tayang di Indonesia
"Menurut saya semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, yakni penjemputan HRS ini diizinkan," kata Kang Emil.
Ia menilai pernyataan Mahfud MD itu telah menimbulkan tafsir masyarakat, khususnya anggota maupun simpatisan FPI.
Akhirnya mereka bergerak menuju tempat penjemputan Rizieq, baik di Bandara Soekarno-Hatta, di Megamendung, maupun di Petamburan.
Baca Juga: Pengedar Narkoba Ditembak Mati Polisi saat Membawa Sabu-sabu Seberat 20 Kg
"Di situlah (pernyataan Mahfud MD) menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara, selama tertib dan damai boleh, maka terjadi kerumunan yang luar biasa," beber Kang Emil.
Selang beberapa jam kemudian, Mahfud MD merespon statmen yang disampaikan Kang Emil dengan menuliskan pernyataan melalui akun twitternya @mohmahfudmd.
Mantan ketua mahkamah konstitusi ini menyatakan dirinya siap bertanggungjawab atas kerumunan massa pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS).
Baca Juga: Tim Komnas HAM 'Bongkar' Rekaman Kamera Pengawas di Lokasi Penembakan Laskar FPI
