Pencarian Korban dan Pesawat Sriwijaya Diperluas, Basarnas Turunkan 53 Kapal

- 11 Januari 2021, 11:16 WIB
Tim Penyelam Gabungan Kerahkan 50 Anggota Cari Korban Sriwijaya Air
Tim Penyelam Gabungan Kerahkan 50 Anggota Cari Korban Sriwijaya Air /PMJnews/fajar

KARAWANGPOST - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengerahkan 53 kapal untuk mencari korban dan pesawat Sriwijaya Air pada hari ketiga pencarian di Kepulauan Seribu, Senin 11 Januari 2021.

"Kalau kemarin masih sekitar 30-an, sekarang hari ini sekitar 53 kapal yang akan terlibat langsung dalam pencarian dan pertolongan," ujar Koordinator Misi SAR (SMC) Brigjen TNI (Mar) Rasman seperti dilansir Antara.

Penambahan jumlah kapal dilakukan untuk mengantisipasi perluasan jangkauan pencarian puing-puing pesawat dan para korban.

Baca Juga: KNKT Amankan Rekaman Percakapan Pilot Sriwijaya Air SJ 182

Kapal yang terlibat berupa "sea rider", jetski, perahu karet dan perahu karet kaku (rigid inflatable boat/RIB) untuk mengefektifkan pencarian dan pertolongan.

Menurut dia, jangkauan pencarian dan penyelamatan di udara dan permukaan air pada hari ketiga diperluas menjadi enam sektor seluas 222 mil laut (nautical mile/NM) persegi. Luas masing-masing pencarian area sebesar 37 NM persegi.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Karawang yang Isolasi Mandiri Berkurang, Sisa Tujuh Orang

Sementara pada pencarian bawah air dengan luas area 16 NM persegi oleh KRI Rigel, KR Baruna Jaya (BPPT), dan Tim MGS, dan masa pencarian efektif hingga pukul 18.00 WIB.

Selain itu, sebanyak 13 unit kapal udara dikerahkan untuk pencarian bangkai pesawat dari sejumlah kementerian dan lembaga.

Kemudian untuk di darat, khusus untuk ambulans ada penambahan menjadi 12 unit.

Baca Juga: Keluarga Korban Pesawat Sriwijaya Air berdatangan untuk Sampel DNA

Sebanyak 2.600 personel dilibatkan dalam operasi pencarian dan penyelamatan puing dan korban Sriwijaya Air hari ketiga uni

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Berhenti Pakai Medsos, Ini Alasannya

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 NM di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x