Kementan: Produksi di Food Estate Siap Panen Capai 6 Ton per HA

- 31 Januari 2021, 22:41 WIB
Program Ketahanan Pangan ‘Food Estate’ Tengah di Jalani, Bentuk Antisipasi Krisis Pangan
Program Ketahanan Pangan ‘Food Estate’ Tengah di Jalani, Bentuk Antisipasi Krisis Pangan /ANTARA

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang) Fadjry Djufry menyampaikan bahwa sejak awal dimulainya program food estate, pihaknya telah menerjunkan tim terbaiknya dalam melakukan pengkajian, memberikan rekomendasi dan melakukan pendampingan baik kepada pemerintah daerah setempat ataupun langsung kepada petani.

"Food estate adalah program super prioritas, di sini kami juga telah membangun center of excellent yaitu model ideal food estate yang sesuai dengan kondisi petani serta peluang industri. Lokasi tersebut yang akan menjadi pusat percontohan bagi kawasan di sekitarnya," kata Fadjry.

Baca Juga: Pemerintah Buka Pendaftaran Program Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Tahun 2021

Pada beberapa kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan optimismenya terhadap program Food Estate, meskipun terjadi dinamika di lapangan.

"Ini lahan yang sangat dinamis, tidak seperti di Jawa, Sumatera, atau Sulawesi. Di sini lahan rawa, kontur tanahnya ada yang dalam, sedang, datar, dan cukup bagus. Oleh karena itu, dinamika lapangan juga ada," ungkap Mentan saat meninjau lokasi, Rabu (16/12/) lalu.

Baca Juga: Puluhan Nelayan Aceh yang Dibebaskan India Jalani Isolasi di Jakarta Sebelum Dipulangkan

Penggunaan teknologi menjadi salah satu dasar optimisme itu. Mentan Syahrul juga mengungkapkan bahwa dalam program ini penerapan mekanisasi serta teknologi pertanian diharapkan dapat mengoptimalkan rawa menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan produksi pertanian.

Terkait hal tersebut, Kepala Balitbangtan menyatakan bahwa pihaknya sudah menerapkan teknologi budidaya Rawa Intensif, Super dan Aktual (RAISA) yang dapat mendukung produksi padi pada lahan dengan kandungan zat besi dan natrium yang tinggi.

Dengan aplikasi teknologi ini akan dapat meningkatkan produktivitas padi serta diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200 atau bahkan IP 300 dalam setahun.***

Halaman:

Editor: Zein Khafh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah