Pemerintah Kuatkan Sistem Riset dan Inovasi Nasional, Wujudkan Visi Indonesia Maju 2045

- 31 Januari 2021, 20:16 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto /Kemenko/

KARAWANGPOST - Riset dan inovasi adalah kesatuan yang tak terpisahkan. Sejumlah strategi perlu terus dikembangkan untuk meningkatkan sistem riset dan inovasi nasional. Salah satunya membangun ekosistem riset dan inovasi yang kuat.

Ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Riset dan Inovasi 2021 mewakili Presiden RI, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa ada sejumlah masukan yang dapat menjadi dasar pembahasan pada Rakornas tersebut, pada Kamis 28 Januari 2021 lalu.

Pertama, perlunya membangun ekosistem riset dan inovasi yang kuat agar menjadi fondasi kokoh untuk tumbuh dan berkembangnya inovasi yang membanggakan Indonesia di masa depan.

Baca Juga: Nahdlatul Ulama Punya Peranan Penting Jaga NKRI

Hal ini terus dilakukan dengan memperbaiki dan mengintensifkan triple helix riset teknologi dan inovasi melalui kerja sama antar pemangku kepentingan.

Selain itu, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN) bersama Kementerian/Lembaga (K/L) terkait lainnya dapat memanfaatkan berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) agar menjadi wahana alih teknologi yang dapat memperkuat kompetensi lembaga riset dan inovasi itu sendiri.

Kedua, melengkapi peraturan dan kebijakan sistem inovasi yang mendukung perbaikan sistem IPTEK Inovasi Nasional, serta mengembangkan regulasi beserta insentif yang sesuai untuk mendorong budaya riset dan inovasi.

Baca Juga: Angka Kemiskinan Jepara Paling Rendah se-Jawa Tengah

Ketiga, memperkuat digitalisasi ekonomi untuk meningkatkan rantai pasok (supply chain) dan logistik melalui perbaikan proses komersialisasi riset dan inovasi. Proses ke arah transformasi digital juga akan menciptakan kekuatan pasar, serta sumber daya alam (SDA) milik Indonesia.

“Pasar digitalisasi saat ini senilai US$40 miliar, dan ini akan naik menjadi US$125 miliar di 2024. Jadi kita punya SDA di hulu, dan ada digitalisasi di hilirnya,” ujarnya

Pemerintah percaya bahwa produk riset dan inovasi akan mampu mendorong pergerakan perekonomian dan pelaku usaha secara nyata dalam meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja.

Baca Juga: Ribuan Ikan Mati di Waduk Jatiluhur Purwakarta, Petani Ikan Rugi Ratusan Juta hingga Miliaran

Maka, diperlukan komitmen untuk penguatan sistem inovasi nasional. Strategi pengembangan inovasi nasional juga perlu lebih fokus pada inovasi-inovasi yang menjadi keunggulan komparatif Indonesia dengan negara lainnya, serta dapat mengembangkan generasi penerus yang kreatif dan berjiwa inovator.

pengembangan riset dan inovasi harus bisa menjadi solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi bangsa. Pasalnya, Indonesia terletak di daerah rawan bencana, sehingga perlu terus mengembangkan iptek sebagai sistem peringatan dini dan tanggap bencana. Contohnya, Kemristek telah mengembangkan Indonesia Tsunami Early Warning System.

Baca Juga: Forkominda Karawang Kunjungi Lokasi Terdampak Puting Beliung

“Kita juga perlu memetakan dan menyinergikan komunitas sains teknologi inovasi untuk membangun peringatan dan tanggap bencana ini, dengan memperhatikan peta kerawanan bencana,” ungkap Menko Airlangga.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kemenko PMK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah