Pengetatan Protokol Kesehatan bagi Pekerja Migran, Menkes: Waspada Lonjakan Kasus COVID-19

- 26 April 2021, 23:21 WIB
Pengetatan Protokol Kesehatan bagi Pekerja Migran, Menkes: Waspada Lonjakan Kasus COVID-19
Pengetatan Protokol Kesehatan bagi Pekerja Migran, Menkes: Waspada Lonjakan Kasus COVID-19 /Karawangpost/pixabay: pexels

KARAWANGPOST - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pengetatan protokol kesehatan  berlaku bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan kembali ke Indonesia dengan perkiraan akan masuk puluhan ribu PMI ke indonesia guna mencegah lonjakan kasius COVID-19.

“Sudah masuk di atas 100.000 orang dan akan masuk puluhan ribu kembali, sehingga beberapa titik-titik seperti Batam, Kepulauan Riau termasuk Sabah dan Sarawak seperti Entikong, Nunukan, Malinau akan memeperketat skrining dan proses karantina," kata Menkes di Kantor Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta, Senin, 26 April 2021.

Menkes menjelaskan, semua orang yang masuk Indonesia akan dites dan dipastikan semua hasil tesnya kita kirim untuk Genome Sequencing guna melindungi rakyat Indonesia dari potensi mutasi virus baru yang masuk dan COVID-19.

Menkes juga mengingatkan, lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di India disebabkan oleh kelengahan dalam menjalankan protokol kesehatan, karena merasa vaksinasi dan penurunan jumlah kasus COVID-19 yang sudah sukses.

Baca Juga: Benarkah Alkohol Dapat Mengurangi Depresi? Simak Penjelasan Ini 

“Kami mengingatkan, tolong jaga protokol kesehatan dan jangan sampai kerja keras yang selama ini sudah kita lakukan kembali rusak karena kita terlalu terburu-buru menganggap COVID-19 sudah tidak ada,” tegasnya.

Menkes menegaskan, Vaksinasi tidak membuat kebal dari COVID-19 dan hanya memperkuat imunitas tubuh, sehingga bila terjangkit akan lebih cepat proses kesembuhan dan tidak berdampak fatal.

“Vaksinasi juga tetap membuat kita masih bisa tertular dan membuat kita menularkan ke orang lain, jadi itu penting sekali untuk kita menjaga protokol kesehatan walaupun sudah divaksinasi,” ujarnya.

Menkes juga mengungkapkan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan conference call tingkat tinggi dengan pemerintah China, sehingga di bulan ini pemerintah Indonesia akan mendapatkan tambahan vaksin dari Sinovac.

Baca Juga: Pemerintah Tangguhkan Visa Turis Asing dari India ke Indonesia

Kemudian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga telah melakukan renegosiasi dengan GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization), sehingga akan dikirim juga tambahan vaksin dari Astrazeneca yang akan datang pada Senin, 26 april 2021 malam.

Selain itu, hasil diskusi Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri China Xi Jinping, akan ada tambahan vaksin Sinovac akan masuk 10 juta dosis sampai 15 juta dosis untuk bulan April dan Mei.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah