Network
KARAWANGPOST - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang laut (DJPRL) menguburkan seekor hiu paus (Rhincodon typus) yang terdampar dan mati di Pantai Bayem, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur.
Sebelumnya, masyarakat berusaha untuk mengembalikan hiu paus tersebut ke tengah laut, akan tetapi kondisi hiu paus sudah mengapung dan lemas lalu dikuburkan 10 meter dari bibir pantai dengan kedalaman tiga meter.
Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso mengungkapkan, telah mendapatkan laporan adanya hiu paus yang terdampar dalam kondisi hidup pada tanggal 22 April 2021, kemudian pihaknya bersama nelayan dan masyarakat berusaha untuk mengembalikan hiu paus tersebut ke tengah laut namun kedapatan mengapung lemas dan mati.
“Masyarakat nelayan bersama Poskamladu TNI AL, Basarta, Pelabuhan Perikanan Pantai Popoh, Polsek Besuki dan Koramil Besuki menarik bangkai hiu paus ke arah pantai untuk proses penanganan lebih lanjut," kata Yudi.
Baca Juga: Lima Kebiasaan Sehat untuk Dilanjutkan Setelah Pandemi COVID-19
Berdasarkan hasil data pemeriksaan, ukuran hiu paus tersebut mencapai 740 cm dengan bobot diperkirakan dua ton, berjenis kelamin jantan dengan kondisi belum mengalami pengapuran serta tidak terdapat bekas luka pada tubuh.
“Hiu paus itu terdampar karena tersangkut jaring nelayan yang dipasang di sepanjang bibir pantai dan diduga sedang mengejar makanannya yaitu ikan teri dan ikan lemuru ukuran kecil di perairan Tulungagung,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Tb. Haeru Rahayu menjelaskan, hiu paus merupakan satu-satunya jenis ikan hiu yang statusnya dilindungi secara penuh sejak tahun 2013 melalui Kepmen KP Nomor 18 Tahun 2013.
Baca Juga: Live Shopping Produk UMKM Subang Jawara, Jumat 30 April 2021
