Sejarah Tanah Abang Tempat Jualan Kambing Hingga Lapangan Merah

- 3 Mei 2021, 00:44 WIB
Pusat Perbelanjaan Pasar Tanah Abang Jakarta
Pusat Perbelanjaan Pasar Tanah Abang Jakarta /



KARAWANGPOST - Tanah abang merupakan sebuah tempat pusat perdagangan tekstil terbesar se-Asia Tenggara. Bahkan saking besarnya, tanah abang ini menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh semua orang.

Pusat pedagangan tekstil yang ada di Jakarta pusat ini juga menjadi salah satu pemasukan terbesar bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Tanah Abang akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan oleh banyak orang. Alasannya karena Tanah Abang selalu ramai meskipun keadaan pandemi seperti saat ini.

Baca Juga: Minuman Setup Nanas Pepaya, Segar Pelepas Dahaga

Apalagi sekarang sedang dalam bulan Ramadhan, dimana pedagan kain pasti berbondong-bondong untuk datanng ke Tanah Abang membeli kain guna dijadikan baju lebaran.

Meskipun begitu Tanah Abang memiliki nilai sejarah yang tidak kalah pentingnya dari tempat yang memiliki nilai sejarah lain.

Asal Mula Berdiri
Berkali-kali pasar Tanah Abang selalu mendapatkan kerugian besar. Pernah di tahun 2019 terjadi kebakaran  yang hebat sampai banyak pedagang menutup kiosnya.

Baca Juga: Jadwal TV Senin 3 Mei 2021, Saksikan Radha Krishna di ANTV

Perputaran uang setiap harinya yang bisa mencapai Rp200 Miliar hiilang, meskipun beberapa hari kedepan pasar ini dibuka kembali.

Pasar Tanah Abang bermula berdiri atas permintaan pejabat kaya VOC ketika masih jaman Hindia Belanda. Pejabat kaya itu bernama Justinus Vinck, ia meminta didirikan pasar di  kedua tanahnya pada tahun 1733.

Kemudian berdirilah pasar ini dan yang satu lagi di wilayah Weltevreden yang kemudian dikenal sampai  saat ini dengan nama Pasar Senen.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini 3 Mei, Saksikan Hafiz Indonesia 2021 dan Ikatan Cinta

Vinck melihat perkembangan Batavia ke wilayah selatan membentuk pemukiman baru. Ada juga kebun jahe, kebun pala, dan kebun sirih untuk penduduk Tanah Abang. Meskipun pasar ini dulunya belum dihuni sebagai tempat baru perdagangan.

Tukang Pukul
Sekitar tahun 1990-an, perputaran uang mencapai RP. 8-10 Miliar yang membuat para preman dari berbagai daerah datang untuk meraup untung di tempat itu.

Baca Juga: Makanan Manusia yang Sehat untuk Anjing dan Kucing

Sampai pada puncaknya sekitar tahun 1996 terjadi bentrok besar-besaran antar preman. Hal itu menyebabkan pedagang dan pembeli menghindari pasar tersebut.

Sampai kemudian kerusuhan berlanjur pada Mei 1998. Kerusahan secara besar-besaran membuat Tanah Abang kembali mengulang kejadian sebelumnya. Bentrok antar preman kembali terjadi.

Meski begitu selang berapa lama dari bentrok, pedagang kembali berjualan disekitaran Tanah Abang. Dan perputaran uang terus berlanjut.(M Faqih Zalfitri Razak)***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x