Bencana Hidrometeorologi Terjadi Sepanjang Januari Hingga Akhir April 2021

- 2 Mei 2021, 01:13 WIB
Ilustrasi - Banjir disertai Badai Angin
Ilustrasi - Banjir disertai Badai Angin /Pixabay/12019/

KARAWANGPOST - Bencana hidrometeorologi masih dominan terjadi di Indonesia sepanjang Januari hingga April 2021.

BNPB mencatat bencana banjir paling sering terjadi pada jenis bencana tersebut. BMKG pun merilis bahwa hujan sebagai salah satu pemicu banjir dan longsor, masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah pada Mei 2021.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.205 bencana alam terjadi dari 1 Januari 2021 hingga 30 April 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 2 Mei 2021, Waktunya Memanjakan Pasangan

Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor, dominan terjadi pada periode waktu tersebut.

Bencana banjir menjadi kejadian yang paling sering terjadi dengan 501 kali, disusul angin puting beliung 339, dan tanah longsor 233.

Dilihat dari periode waktu tersebut, total jumlah kejadian mengalami kenaikan 1% dari tahun sebelumnya. Sedangkan korban meninggal, total jumlah mengalami kenaikan 1,83%.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus 2 Mei 2021, Cepat Keluar Dari Zona Nyaman

Berikut ini rincian kejadian bencana alam pada periode 1 Januari 2021 hingga 30 April 2021, banjir 501 kejadian, angin puting beliung 339, tanah longsor 233, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 97, gempa bumi 18, gelombang pasang dan abrasi 16, dan kekeringan 1.   

Rentang periode tersebut, bencana alam mengakibatkan korban meninggal 479 jiwa, hilang 60, luka-luka 12.900 dan menderita serta mengungsi hingga 5 juta jiwa.

Bencana alam yang mengakibatkan korban meninggal tertinggi yaitu banjir 267 jiwa, gempa bumi 117, tanah longsor 86, angin puting beliung 7, dan karhutla serta gelombang pasang masing-masing 1.

Baca Juga: Momentum Ramadhan, Kelompok Buruh di Karawang Ini Peringati May Day di Panti Asuhan

Sedangkan kerusakan fisik, BNPB mencatat bencana menyebabkan kerusakan sektor perumahan dengan kategori rusak berat 14.936 unit, rusak sedang 23.347 dan rusak ringan 83.629.

Selain kerusakan rumah, bencana alam juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti tempat ibadah 1.363 unit, Pendidikan 1.350, perkantoran 494, kesehatan 347 dan jembatan 295.

Menyikapi kejadian bencana, masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Ancaman bencana hidrometeorologi belum berakhir, ini terbukti dengan kejadian tanah longsor di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, jelang akhir April lalu.

Baca Juga: Prediksi Liga Inggris, Mancheseter United vs Liverpool, 2 Mei 2021

BMKG juga merilis peringatan dini cuaca pada esok hari Selasa 2 Mei 2021 beberapa wilayah masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang, yaitu di Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara dan Maluku.

Di samping potensi bahaya hidrometeorologi, masyarat diimbau juga mewaspadai potensi bahaya geologi, khususnya gempa bumi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries 2 Mei 2021, Rawan Tertipu

Gempa bumi dapat terjadi kapan dan dimana saja. Oleh karena itu, masyarakat selalu menyiapkan sejak dini upaya-upaya kesiapsiagaan keluarga, yaitu mengenali risiko dan potensi bahaya di sekitar.

Langkah selanjutnya yaitu menyiapkan strateginya dengan membuat rencana kesiapsiagaan keluarga atau pun latihan di tingkat keluarga.

Beberapa waktu lalu BNPB mengajak semua pihak untuk melakukan Latihan, tepat pada Hari Kesiapsiagaan Bencana, yang jatuh pada 26 April.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah