Network
KARAWANGPOST - Tim Khusus Satgas Madago Raya bentuk tiga tim khusus buru sembilan anggota teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Tim Khusus tersebut terdiri dari tim pengejar, tim sekat, dan tim kegiatan preventif untuk warga Kabupaten Poso agar tidak mendapat gangguan dari kelompok MIT Poso.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, anggota MIT yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tinggal tersisa sembilan orang.
Baca Juga: Dirreskrimsus Polda Jatim: Harga Kedelai Tinggi disebabkan Naiknya Biaya Transportasi Kapal
Kesembilan DPO kelompok separatis MIT yang dipimpin oleh Ali Kalora tersebut diketahui masih bersembunyi di pegunungan utara Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.
Sehingga sampai hari ini Satgas Madago Raya belum berhasil menangkap kelompok MIT Poso karena medan pegunungan yang dijadikan persembunyian Ali Kalora cs menyulitkan satgas pemburu.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol. Didik Supranoto mengatakan, Satgas Madago Raya diperkuat dengan tiga tim yang baru dibentuk agar berhasil menangkap teroris MIT Poso.
Baca Juga: Dua Seri SBSN bernilai Rp750 Miliar diterbitkan Kemenkeu secara Private Placement
"Untuk masyarakat ada tim preventif agar masyarakat tidak terganggu dengan kegiatan para teroris ini," terang Kabid Humas Polda Sulteng, Kamis, 3 Juni 2021.
Kombes Pol Didik Supranoto menuturkan berdasarkan analisa yang dilakukan sembilan orang DPO MIT Poso terbagi jadi dua kelompok, yang mana satu kelompok berjumlah empat orang dan lima orang di kelompok lain.
Baca Juga: Resep Rujak Kangkung Manis Asam Pedas, Bikin Ketagihan
"Dari keterangan saksi ada lima orang dipimpin oleh DPO MIT Poso bernama Qatar. Bisa jadi sembilan orang ini terbagi dua, satu kelompok lagi dipimpin Ali Kalora," tegas Kabid Humas.
Kabid Humas mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada aparat kepolisian terdekat apabila melihat keberadaan sembilan orang anggota teroris MIT Poso yang jadi DPO.
"Satgas Madago Raya yang terdiri dari TNI Polri telah melaksanakan kegiatan dengan maksimal disetiap titik yang dicurigai sebagai akses yang digunakan DPO MIT Poso turun ke perkampungan," tutup Kabid Humas Polda Sulteng.***
