Beredar Video Jokowi Kehabisan Obat Covid-19 di Apotek, Rocky Gerung: Nyuruh Rakyat Bersiap Mati

- 25 Juli 2021, 12:46 WIB
Tangkapan layar video saat Presiden Jokowi sidak di salah satu apotik.
Tangkapan layar video saat Presiden Jokowi sidak di salah satu apotik. /Instagram/@jokowi
 
KARAWANGPOST - Beredar video Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menginformasikan soal kehabisan stok obat Covid-19 di salah satu apotek saat melakukan sidak.
 
Video tersebut menuai sorotan dari Rocky Gerung yang mengkritisi cara Jokowi memperlihatkan kondisi Indonesia.
 
Rocky Gerung menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Presiden dengan mengatakan kehabisan obat sampai dengan menelpon pihak kementerian adalah bentuk menurunkan imunitas tubuh masyarakat.
 
 
"Sebetulnya Presiden Jokowi melakukan hal yang berbahaya. Dia memberitahukan kepada rakyat bahwa kami negara tidak mampu  mengurus kalian lagi karena tidak ada obat. Jadi kalian siap-siap aja jadi jenazah gitu," ujar Rocky.
 
Menurutnya presiden yang mempertontonkan kehabisan obat pada apotek yang ditemuinya adalah cara yang dungu untuk sebuah pencitraan.
 
 "Memberi tahu rakyat kalau ga ada obat lagi. Itukan pesan yang justru memperlemah daya tahan, rakyat hanya akan frustasi, pesimis lalu imunnya menurun," kata Rocky.
 
Rocky juga mewajarkan saat media asing banyak menyorot kasus COVID-19 di negara Indonesia dan mengatakan sebentar lagi Indonesia akan menjadi kuburan masal.
 
 
"Bahkan untuk obat psikologis rakyat pun dia gak mampu justru menimbulkan pesimisme kepada rakyat," jelasnya.
 
Hersubeno Arief, jurnalis senior ikut berpendapat bahwa media asing seperti rauters dengan judul  'Don't get sick": Indonesia's poor miss out on COVID care' memberikan pesan yang sangat monohok kepada penanganan negara terhadap wabah Covid.
 
"Misalnya di media rauters bahwa katanya Indonesia gak boleh sakit. Jadi sekarang ini media- media asing pun menangkap itu pesan gila, lu kalau miskin lu jangan sakit di Indonesia," tuturnya.
 
 
Menurutnya sebagai orang yang telah lama berkecimpung di dunia pertelevisian siaran yang diberikan kepada masyarakat begitu tidak natural.
 
Seperti pengambilan video dari dalam apotek dan dari luar yang seharusnya kalau ingin terlihat aksi sidak tanpa settingan dibuat story board yang lebih baik.
 
"Kampanye yang tadinya dirancang sangat luar biasa oleh istana  itu berantakan begitu saja," jelas Hersubeno.***

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x