"Sudah melalui beberapa tahapan pertama pada hewan uji transgenik sudah diselesaikan, dan saat ini berlangsung pada hewan uji makaka, akan jelaskan lebih detail lagi progresnya oleh peneliti Unair, dan menjadi harapan dan antisipasi kita semua," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Peneliti Vaksin Merah Putih dari Unair, Fedik Abdul Rantammengatakan, dalam proses praklinik I dengan objek tikus transgenik.
Baca Juga: Hore! Pemprov DKI Jakarta Diskon dan Hapus Sanksi Pajak, Ini Penjelasannya
Kemudian, saat praklinik II dengan sasaran hewan makaka atau primata. Peneliti telah memasukkan isolat dari varian Delta dan sejauh ini antibodi vaksin masih menunjukkan hasil yang baik.
"Kita juga tetap memonitor calon vaksin kita, apakah mengenali antibodinya terhadap varian ini dan melalui uji yang dikenal dengan western blotting. Dan analisa di sini menunjukkan bahwa kemampuan netralisasi masih baik," ujarnya.***