Emosi Tanggapi Surat Damai KPI kepada Korban Pelecehan Seksual, Ernest Prakasa: Kawal Terus!

- 11 September 2021, 16:46 WIB
Ernest Prakasa
Ernest Prakasa /Instagram @ernestprakasa

KARAWANGPOST - Ernest Prakasa ikut geram atas pemberitaan tentang salah satu lembaga penting di Indonesia, namun kasusnya sendiri justru seolah dibungkam.

Beredar pemberitaan soal Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melayangkan surat perdamaian kepada korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah seorang pegawai KPI.

Menanggapi hal tersebut, komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa ikut berkomentar dan menyerukan kepada seluruh pengikutnya di Instagram untuk tetap kawal kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pegawai KPI.

Baca Juga: Kembali Curhat, Larissa Chou Ngaku Difitnah dan Dihancurkan

Sebelumya, Ernest sudah merasa agak kurang percaya ketika kasus pelecehan seksual menimpa lembaga ini. Ia mempertanyakan apakah lembaga tersebut akan bertanggung jawab atau tidak.

"Sejak pertama kali kasus pelecehan pegawai KPI ini, gua tuh kayak (seperti) masih menyimpan sedikit... apakah adil kasus yang dilakukan oleh beberapa karyawan lantas membuat sebuah lembaga dengan begitu banyak karyawan divonis, menanggung salah atas perlakuan beberapa orang," kata Ernest melalui video Instagramnya.

Baca Juga: Petisi Boikot Ali Hamza tersebar di Media Sosial Twitter

Ernest membenarkan bahwa ketika kasus pelecehan yang dilakukan pegawai KPI muncul, memang banyak mendapat sorotan baik dengan berita beredar bahwa kasus tersebut telah dilaporkan ke pihak yang berwajib.

"KPI sebagai lembaga tuh bersikap bagaimana," tanya Ernest.

"Di awal-awal kita sempat mendapatkan berita bagus, bekerja sama dengan pihak kepolisian, terus dinonaktifkan sementara dan sebagainya," ungkapnya.

Baca Juga: Jennifer Lopez dan Ben Affleck Kembali Tampil Mesra di Red Carpet Festival Film Venesia 2021

Namun, ternyata karena beredarnya pemberitaan terkini soal KPI melayangkan surat damai kepada korban pelecehan seksual membuat Ernest ragu akan KPI bisa bertanggung jawab atas kasus yang menimpa internal nya sendiri.

"Tapi berita hari ini membuat gua sangat-sangat ragu KPI punya niatan baik untuk menyelesaikan kasus ini," ujar Ernest.

Ernest pun membeberkan bahwa berita yang membuat ia semakin emosi yaitu bahwa KPI mengajukan surat damai kepada korban untuk tidak melanjutkan ke proses hukum atas kasus pelecehan seksual.

Baca Juga: Cara Mematangkan Alpukat Hanya 2 Menit

Korban pelecehan seksual itu diajak damai oleh KPI lewat surat, lalu korban diminta untuk datang tanpa membawa pengacara dalam pertemuan dengan sejumlah petinggi KPI.

Ernest menemukan fakta dari berita tersebut bahwa ternyata dalam pertemuan tersebut pelaku hadir dalam satu ruangan dengan korban.

Ernest yang hanya membaca berita tersebut saja seolah tak kuasa menahan emosi dan amarahnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Horor Suzzanna: Nyi Ageng Ratu Pemikat, Tayang Malam Ini

"Lu bayangin gak, lu korban pelecehan dipertemukan sama orang yang melecehkan elu, elu gak boleh bawa pengacara," tegas Ernest.

Selanjutnya berita beredar bahwa korban diminta untuk menganggap tindakan keji yang dilakukan terhadap korban tersebut tidak pernah terjadi.

"Gua baca ini aja dada gua deg-deg-an," ungkap Ernest dengan menahan amarahnya.

Baca Juga: Album Lalisa Jadi Album Solosis Wanita Penjualan Tertinggi Dalam Sehari

Ernest merasa KPI bukan lembaga yang serius dalam mengusut kasusnya, namun KPI merupakan lembaga yang ingin menyelesaikan kasus internalnya dengan mengabaikan nasib korban.

"Terlihat seperti lembaga yang meredam kasusnya, tanpa peduli nasib korban, tanpa peduli trauma korban," tegasnya.

Ernest pribadi merasa berita-berita soal KPI yang telah ia baca sangat membuat dirinya merasa jijik.

Baca Juga: LOONA akan Debut di Jepang dengan Single Hula Hoop

"Berita hari ini memuakkan, menjijikkan, dan buat gua, kita gak bisa diem aja," kata Ernest.

Untuk itu, Ernest menyampaikan lewat unggahan video Instagramnya untuk jangan membiarkan peristiwa itu lolos dan ia menyerukan kepada seluruh pengikutnya di Instagram agar terus mengawasi pemberitaan soal pelecehan seksual yang dilakukan oleh pegawai KPI.

"Kita nggak boleh biarin kejadian ini lolos begitu saja," papar Ernest.

"Saya mau ajak temen-temen untuk kawal kasus ini, jangan sampai kita biarkan pelaku-pelaku memaksa korban untuk bertindak seolah-olah derita yang dialami tidak pernah terjadi," ungkapnya.***

Editor: Ali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah