KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Pernah Ikut Pertempuran, Paha Kiri Keserempet Peluru

- 30 November 2021, 18:50 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman./
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman./ /KarawangPost/Tangkapan Layar YouTube Deddy Corbuzier

KARAWANGPOST - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman bercerita kalau dirinya sering meninggalkan keluarga selama mengabdi di TNI.

Sang jenderal juga bercerita sewaktu menjalani pertempuran saat menjadi bintang tamu di acara podcast Deddy Corbuzier.

Menurut KSAD, ketika seseorang menjadi prajurit TNI, maka dia bukan lagi milik keluarga, tapi negara. Karena itu, keluarga seringkali ditinggal jika mendapat tugas.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia: Persib Jadi Tim Paling Minim Kebobolan, Para Pemain Recovery Jelang Kontra Madura United

Ia menyebutkan kalau keluarganya sudah tahu mengenai tugas dan ikrar TNI. Jadi keluarga sudah biasa ditinggal saat dirinya menjalankan tugas.

"Saya pertama kali lulus Letnan Dua tahun 1988, di Timor Timur 7 tahun. Perang kerjanya, tembak-tembakan. Jadi di (Yonif) 744 begini, misalnya seorang perwira bawa satu pleton, saya selalu bawa tim khusus. Tim khusus itu dipilih orang-orang yang bagus," kata Dudung dikutip dari Podcast Deddy Corbuzier, Selasa 30 November 2021.

Ia menyebutkan, saat itu sama sekali tidak takut mati saat berada di medan pertempuran.

Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Ditantang Deddy Corbuzier

"Siap matilah. Prajurit aja berani mati masa kita enggak berani. Prajurit itu kan puluhan tahun di situ, kita perwira baru lulus Letnan Dua di situ," katanya.

Ditanya apakah pernah kena tembakan dalam sebuah pertempuran? KSAD mengaku belum pernah tertembak. Namun, pernah terserempet peluru di bagian paha. 

"Kalau saya belum pernah ketembak. Keserempet aja pahanya dikit, enggak apa-apa, cuma panas aja," katanya sambil tertawa.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Harian Cinta Capricorn Rabu 1 November 2021

Sementara saat ditanya Deddy Corbuzier apakah dirinya berani berperang saat usianya lagi tidak muda. Dudung Abdurachman menegaskan berani.

"Ya berani lah. Kita kan sudah berikrar. Jiwa dan raga ini demi bangsa dan negara. Sampai titik darah penghabisan kita," katanya.***

Editor: Ali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah