Cara Kerja Lie Detector untuk Uji Kebohongan Para Tersangka Pembunuhan Brigadir J

- 8 September 2022, 12:31 WIB
Ilustrasi alat lie detector. Lie detector bisa membantu penyidik dalam mengungkap kasus tindak pidana
Ilustrasi alat lie detector. Lie detector bisa membantu penyidik dalam mengungkap kasus tindak pidana /Karawangpost/

Dua pria di Wisconsin gagal lulus poligraf, yang akhirnya membuat mereka dihukum.

Baca Juga: AKP Dyah Candrawati, Polwan Pertama yang Terseret Kasus Ferdy Sambo Diperiksa Hari Ini

Alat pendeteksi kebohongan atau lie detector digunakan untuk membantu pihak penyidik dalam melakukan pemeriksaan tindak pidana serta tindak pidana lain agar penyidikan dapat berjalan maksimal.

Cara kerja lie detector adalah dengan melihat detak jantung, denyut nadi, serta perubahan fisik.

Apabila orang yang sedang diperiksa mengatakan sesuatu yang benar, detak jantung dan denyut nadi akan berjalan secara normal.

Namun, apabila yang bersangkutan berbohong, maka akan ada perubahan fisik dari detak jantung atau denyut nadi.

Poligraf atau biasa dikenal sebagai pendeteksi kebohongan, bekerja dengan mengukur perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh, misalnya jumlah helaan napas, detak jantung, tekanan darah dan reaksi mendadak pada kulit.

Baca Juga: Jenazah Santri Gontor yang Tewas Dianiaya, Diautopsi Hari Ini 

Metode lain ada yang melihat perubahan ukuran pupil dan aktivitas otak, menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Presiden Asosiasi Poligraf Amerika, Walt Goodson, yang pernah bertugas selama 25 tahun di kepolisian negara bagian Texas menekankan bahwa poligraf bermanfaat dalam membantu polisi melakukan investigasi.

Halaman:

Editor: Gunawan Kus

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x