Legislator: Kutukan Pemukiman Ilegal Israel Harus diwujudkan dalam Aksi Nyata

- 16 Februari 2023, 16:31 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon /Dok.Foto/DPRRI/nr/



KARAWANGPOST - Israel telah mengumumkan rencananya membangun hampir 10 ribu pemukiman yang sebelumnya dianggap ilegal.

Rencana tersebut menuai kecaman dari lima negara besar barat dan termasuk tiga di antaranya pemegang hak veto yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia.

Kelima negara tersebut mengaku sangat terganggu atas keputusan terbaru yang diumumkan rezim sayap kanan radikal Israel itu pada hari Minggu, 12 Februari 2023.

Baca Juga: Lima Negara NATO Kecam Rencana Israel Bangun Pemukiman Yahudi Ilegal di Tepi Barat

 Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menilai respon Barat atas niatan Israel itu setengah hati dan tidak serius.

“Barat tidak mengutuk tindakan itu. Mereka lebih memilih diksi mengecam dan diksi sangat terganggu," ujar Fadli Zon.

Fadli menjelaskan, padahal kita tidak cukup mengecam dan merasa terganggu. Kita harus mengutuk sekeras-kerasnya.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Berhasil Evakuasi Lima Jenazah Korban Gempa Turki Tertimbun Puing Bangunan

"Saya melihat respon Barat itu setengah hati dan tidak serius,” tegas Fadli dalam keterangan, Rabu 15 Februari 2023.

Lebih lanjut, Legislator Komisi I DPR RI itu mendesak komunitas global, termasuk mereka yang memiliki hak veto, secepatnya mengambil langkah konkrit untuk menghentikan berbagai pelanggaran mencolok Israel termasuk pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat. 

Kutukan komunitas global atas pemukiman illegal Israel harus diwujudkan dalam aksi nyata. Barat terutama yang memiliki veto harus membuktikan kecaman mereka atas Israel dengan mengadopsi resolusi aksi nyata Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Air Bersih dan Sanitasi merupakan Kebutuhan yang Paling Mendesak

"Jika hal itu tidak dilakukan, masa depan perdamaian Palestina dan Israel dipastikan suram,” desaknya. 

Pada sisi lain, legislator yang juga Wakil Presiden the League of Parliamentarians for Al Quds mengingatkan banyak risiko jika berbagai pelanggaran Israel terus dibiarkan komunitas global.

Menurutnya, banyak hal yang dipertaruhkan jika Israel terus melanggar dan kemungkinan jika pelanggaran itu dibiarkan antara lain:

Baca Juga: Jepang Sangat Tertarik dengan Pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia

Pertama, pembicaraan perdamaian mustahil terwujud dan dipastikan kekerasan semakin meruyak. Akibatnya, kawasan akan terus bergolak. 

Kedua, penyelesaian unilateral akan menjadi pilihan dan ini mengancam ketertiban dunia.

Ketiga, Palestina tengah menuju ke kepunahan. Ini jelas tidak boleh terjadi kecuali ada pihak-pihak selain Israel yang menginginkan kepunahan itu.

Ia menilai koalisi Israel yang berkuasa saat ini sebagai rezim radikal dan provokatif. Dia melihat saat ini rezim Israel bukan mitra dialog yang tepat.

“Alih-alih mendengarkan kritik masyarakat internasional, Menhan Israel malah ingin terus menambah pemukiman ilegal. Ini jelas-jelas menyulut kekerasan, bukan ajakan berdamai,” tandas Fadli Zon.***

Editor: M Haidar

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x