Mahfud MD: Politik Identitas Upaya Mencapai Kekuasaan untuk Kepentingan Pribadi dan Kelompoknya

- 14 September 2023, 09:44 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD Akui mengizinkan pulang Habib Riziq dan Diperbolehkan menjemput bagi pengikutnya
Menko Polhukam, Mahfud MD Akui mengizinkan pulang Habib Riziq dan Diperbolehkan menjemput bagi pengikutnya /@mohmahfudmd/Instagram

KARAWANGPOST - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta publik menyadari ketika ada pihak yang memainkan politik identitas.

Menurutnya, politik identitas ini sengaja dimainkan untuk memanfaatkan terjadinya polarisasi untuk mencapai kekuasaan.

Maka dari itu, Pemerintah mengajak seluruh pihak membangun kesadaran untuk menjadikan Pemilu 2024 sebagai momentum menumbuhkan partisipasi masyarakat.

Baca Juga: Bawaslu Karawang: Ingat!! Sanksi Pidana untuk Kades yang Terlibat Kegiatan Kampanye Pemilu 2024

“Oleh karenanya, peran elit politik sangat dibutuhkan. Membangun pemilu yang damai,” ujar Mahfud MD, Rabu 13 September 2023.

Selain itu, ia juga meminta publik menyadari ketika ada pihak yang memainkan politik identitas untuk mencapai kekuasaan.

"Sehingga cenderung hanya akan memperjuangkan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Bukan bangsanya," ujar Mahfud MD.

Baca Juga: Polemik Penertiban APS Jelang Tahun Politik, Ini Penjelasan Satpol PP Karawang

Mahfud MD menyebut, politik identitas itu beda dengan identitas politik. Ia melihat, jika politik identitas itu satu identitas yang digunakan berdasar ikatan primordial untuk memojokkan dan mendiskriminasi orang lain.

"Kalau identitas politik masing-masing kita punya. Pak Hasto PDIP, Abu Bakar PKS, itu identitas politik,” jelas Menko Mahfud MD. Ia berharap masyarakat mampu menilai calon terbaik yang sekiranya mau mendengar aspirasi rakyat.

Maka, dibutuhkan kedewasaan dan kematangan berpolitik agar proses demokrasi lima tahunan berjalan secara demokratis dan bermartabat.

Baca Juga: Bawaslu Karawang Sampaikan Ada Dua Syarat Kampanye di Sekolah Diperbolehkan

“Calon yang terbaik itu di mana pun di dunia ini tidak ada karena yang kita pilih manusia," ujarnya.

Mahfud MD berharap tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, dan mahasiswa dapat mengambil peran penting dalam penyelenggaraan pemilu, baik dengan menggunakan hak pilihnya, menggunakan keilmuannya, maupun menggunakan ketokohannya.

"Sehingga pemilu yang bermartabat dengan menghargai keberagaman dapat benar-benar terwujud di Indonesia,” tandasnya.***

 

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah