Memaknai Cinta dan Kehilangan ala Jalaluddin Rumi

- 12 Maret 2021, 23:52 WIB
Ilustrasi: Kehidupan Cinta
Ilustrasi: Kehidupan Cinta /Karawangpost/Pixabay/rondellmelling

KARAWANGPOST - Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al-khatabi al-bakri atau lebih terkenal dengan sebutan Jalaluddin Al Rumi ini merupakan seorang tokoh sufi penyair.

Tokoh kelahiran Samarkand, Uzbekistan, 6 Rabiul Awal tahun 604 Hijriah atau 30 September 1207 Masehi ini merupakan murid dari sufi terkemuka, Syamsudin Al Tabrizi.

Tokoh yang terkenal dengan sebagai penyair dan menciptakan tarian berputar yang disebut tarian sufi atau darwis, beliau menorehkan buah pikir keilmuannya dalam banyak buku, diantaranya Matsnawi, Rubaiyat, Diwan syams tabrizi, hingga Fihi ma Fihi.

Dalam banyak syairnya tersebut, banyak sekali pelajaran yang dapat dimaknai dalam berbagai aspek kehidupan. Maka untuk itu, berikut beberapa kata-kata bijaksana dari tokoh ini:

1. "Jangan berduka, apapun yang hilang darimu akan kembali dalam bentuk lain."

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Mimpi Mantan, Simak Penjelasannya 

Baca Juga: Kuota Internet Gratis Cair Kembali, Jika Terlewat Ini Cara Mendapatkannya

Kutipan kata-kata ini sangat dalam jika kita maknai, seperti halnya para sufi yang tidak terikat dengan duniawi, maka sepatutnya kita meyakini bahwa segala sesuatu yang dikorbankan atau hilang, harus diikhlaskan. Sebab kita akan digantikan dengan hal lain.

2. "Karena cinta duri menjadi mawar karena cinta cuka menjelma anggur segar".

Halaman:

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah