Network
KARAWANGPOST - Journal of Youth and Adolesccance mempublikasikan hasil penelitan yang menunjukkan interaksi gadget berlebihan pada remaja ternyata bisa memicu keinginan bunuh diri lebih besar.
Beberapa remaja perempuan dalam penelitian tersebut sebagian besar menghabiskan waktu untuk bermain video game, mengakses media sosial, dan menonton film. Secara bertahap, ternyata kondisi ini dapat meningkatkan pikiran remaja untuk bunuh diri.
Sarah Coyne, seorang Direktur Asosiasi School of Family Life at Brigham Young University, mempelajari kelompok remaja sebagai data selama sepuluh tahun yang lalu sejak kelompok remaja berusia tiga belas tahun.
Baca Juga: Catat, Ini Jadwal Buka Puasa dan Waktu Sholat di Subang Hari Ini, 10 Mei
Walau demikian, Sarah menekankan waktu interaksi dengan layar gawai bukan penyebab adanya pikiran untuk bunuh diri pada remaja, tetapi hanya menimbulkan korelasi sebab akibat.
Misalnya, menonton televisi secara berlebihan dapat memicu hambatan pengalaman remaja secara sosial formatif pada remaja lainnya. Gadget dikhawatirkan dapat membuat seseorang tak memiliki waktu untuk bertatap muka dengan orang lain.
Menonton televisi yang berlebihan, misalnya dapat menjadi penghalang atau penghambat terbentuknya pengalaman sosial formatif lainnya pada remaja. Pasalnya, gadget akan membuat seseorang memiliki lebih sedikit waktu untuk bertatap muka dengan orang lain.
Baca Juga: Kementerian PUPR Percepat Pembangunan Dua Bendungan Di Kabupaten Bogor
Walaupun terdengar menyeramkan, PJ Wenger, spesialis dan terapis keluarga di Rutgers University School of Mental Health mengatakan bahwa orang tua tak perlu panik serta langsung melakukan penyitaan gawai milik anaknya, sebab hal tersebut justru akan memicu masalah baru.
