Stres Kronis Dapat Picu Penyakit Tidur, Simak Penjelasan Ini

- 24 Mei 2021, 15:25 WIB
Ilustrasi - stres tak bisa tidur
Ilustrasi - stres tak bisa tidur /Pexels/Cottonbro/

KARAWANGPOST - Merasa stres dari waktu ke waktu adalah hal yang normal dan stres dapat membantu reaksi tubuh. Tapi, jika stres yang diterima tidak sesuai dengan kesanggupan, ini akan berdampak buruk pada kesehatan tidur.

Stres fisik dan emosional bisa akut atau kronis. Stres akut menggambarkan stres jangka pendek yang dialami setiap orang saat ini dan nanti. Stres akut dapat membantu kita merespons situasi berbahaya dengan cepat.

Stres kronis berlangsung lama dan menjadi berbahaya ketika tubuh merasa seolah-olah terus-menerus berada dalam situasi bahaya. Kecuali seseorang menemukan cara untuk mengelola stres kronis tersebut, hal itu tidak berkontribusi pada banyak masalah kesehatan.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun, Yoona SNSD Gelar Siaran Langsung 

Stres kronis dapat meningkatkan risiko penyakit termasuk masalah pencernaan, sakit kepala, serangan asma akibat stres, dan gangguan mood seperti depresi dan kecemasan. Stres juga dapat membuat kamu lebih sulit tidur dan meningkatkan risiko gangguan tidur

Stres dan tidur memiliki hubungan dua arah. Stres dapat menyebabkan kurang tidur dan sebaliknya, kurang tidur dapat meningkatkan stres. Meskipun hubungan antara stres dan tidur bersifat kompleks, penelitian telah menunjukkan beberapa efek stres pada tidur.

Stres sering kali meningkatkan lamanya waktu untuk tertidur seseorang. Orang dengan tingkat stres yang lebih tinggi dan stres yang lebih kronis lebih mungkin mengalami insomnia.

Baca Juga: Jepang Kewalahan Hadapi Serangan Virus Corona Varian Baru

Insomnia kronis dapat berkembang sebagai respons terhadap stres yang berkepanjangan, tapi ini bukan satu-satunya gangguan tidur yang terkait dengan stres. Bruxism tidur adalah gangguan tidur yang melibatkan gigi di malam hari yang bergemeretak.

Halaman:

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah