Facebook Tindak Lebih dari 20 Juta Konten Misinformasi, Kebanyakan tentang Covid-19

- 20 Agustus 2021, 22:06 WIB
Ilustrasi media sosial
Ilustrasi media sosial /Pixabay/ Pixelkult

Menurut dia, proses untuk memutuskan apakah konten termasuk misinformasi memakan waktu bervariasi. Bila ada yang ditemukan oleh sistem sebagai konten yang melanggar aturan, konten tersebut bisa cepat dihapus setelah diunggah.

Misinformasi yang dimaksud adalah informasi salah yang disebar di platform, tapi ada kemungkinan itu disebar secara tidak sengaja. Sementara itu, disinformasi adalah informasi salah yang disebar secara sengaja.

Baca Juga: Bobby iKON Mendadak Nikah, Ungkapkan Perasaan Melalui Surat Ini

Pihaknya bekerjasama dengan 80 mitra pemeriksa fakta secara independen secara global, enam mitra di Indonesia, yang bekerja untuk 60 bahasa.

Alice menjelaskan mengapa tidak semua misinformasi secara otomatis dihapus, juga alasan mengapa Facebook tidak mengatur bahwa hanya informasi benar yang bisa diunggah di platform tersebut.

"Kami tidak bisa jadi penentu apa yang benar dan salah, kalau pun mau menentukan itu, kami harus tahu semua kebenaran di dunia ini dan itu tentu tidak mungkin," katanya.***

Halaman:

Editor: Ali Hasan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah