Kiat Alami Mengikat Lemak Dalam Tubuh Agar Terhindar dari Penyakit Berbahaya

- 10 Oktober 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi - Alat kebugaran dan timbangan berat badan
Ilustrasi - Alat kebugaran dan timbangan berat badan /Pixabay/stevepb/

KARAWANGPOST - Kelebihan kolesterol selalu jadi momok. Bagaimana tidak? Timbunan kolesterol dalam tubuh bisa mendatangkan begitu banyak gangguan kesehatan serius.

Bahkan, komplikasi yang mengerikan pun mungkin saja terjadi. Misalnya, dari kegemukan (obesitas) yang bisa berakhir pada penyakit diabetes melitus, hipertensi, sampai penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang memicu stroke, penyakit jantung, hingga disfungsi seksual.

Kolesterol, merupakan komponen esensial membran struktural semua sel klan komponen utama sel otak dan saraf.

Baca Juga: Atlet Kempo Pasangan Campuran Jawa Barat Berhasil Raih Medali Emas

Kolesterol dalam konsentrasi tinggi terdapat dalam jaringan kelenjar dan organ hati. Bermanfaat untuk membentuk sejumlah steroid seperti asam empedu, asam folat, hormon-hormon adrenal korteks, estrogen, androgen, dan progesteron.

Di dalam tubuh, kolesterol merupakan bagian dari lemak darah selain trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas:

Tiga fraksi atau unsur lemak ini (kolesterol, trigliserida, fosfolipid) berikatan dengan protein khusus yang disebut apoprote n, menjadi kompleks lipidprotein atau lipoprotein.

Baca Juga: Gondol Medali Emas, Lifter Jabar Carel Julius Pecahkan Rekor Nasional Angkat Besi Putra PON XX 2021 Papua

Dengan ikatan itu lemak bisa larut, menyatu clan mengalir bersama darah. Sementara asam lemak bebas berikatan dengan albumin. Lipoprotein terbagi menjadi lima fraksi sesuai berat jenisnya yang dibedakan dengan cara ultrasentrifugasi.

Kelima fraksi itu adalah kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL).

Lipoprotein juga dapat dibedakan dengan cara elektroforesis menjadi beta lipoprotein (LDL), pre-beta lipoprotein (VLDL), broad beta (beta VLDL), dan alpha lipoprotein (HDL).

Baca Juga: PON XX Papua, Cabor Gulat Putri Jabar Raih Dua Medali Emas

Timbulnya aterosklerosis atau menyempitnya serta mengerasnya pembuluh darah berawal dari tingginya LDL (kolesterol jahat) akibat kurangnya pembentukan reseptor LDL.

Keadaan ini bisa terjadi akibat kelainan genetik, misalnya akibat hiperkolesterolemia familial (tingginya kolesterol akibat turunan).

Dapat juga terjadi akibat jenuhnya reseptor LDL karena kosnumsi makanan yang tingi kolesterol. Peningkatan kadar LDL dalam darah mengganggu metabolisme LDL, sehingga terbetuklah lapisan lemak.

Baca Juga: PON XX Papua, Aeromodelling Jabar Sabet Medali Emas di Kelas F2C Team Race

Tadinya tipis, lama-lama membentuk kerak berserat (fibrous plak). Bila sel endotel pembuluh darah arteri di bawahnya koyak, trombosit akan menempel pada dinding arteri yang rusak.

Interaksi antara trombosit dan sel endotel yang rusak ini akan merangsang pertumbuhan atau proliferasi jaringan ikat di dinding arteri dan disebut plak aterosklerosis atau ateroma.

Di usia belasan tahun plak pada pembuluh darah akan tumbuh bila asupan lemak tinggi sudah dimulai sejak usia tersebut.

Baca Juga: Kelas Double Women Cabor Biliar PON XX Papua Berhasil Persembahkan Medali Emas untuk Jawa Barat

Secara progresif selama bertahun-tahun kemudian akan mengalami pecah, perdarahan dan membentuk thrombosit yang bias menghambat aliran darah. Karena itu, sejak muda mulailah membiasakan diri mengasup makanan rendah lemak.

Memperbaiki pola makan dengan asupan makanan tinggi serat sangat membantu mengurangi proses aterosklerosis karena serat sangat baik dalam mengikat lemak.

Menurunkan kolesterol jahat (LDL) atau sebaliknya menaikkan kolesterol baik (HDL) tidak cukup hanya dengan minum atau mengasup berbagai obat penurun kolesterol. Karena itu perlu langkah-langkah sebagai berikut:

Baca Juga: Ridwan Kamil 'Promosikan' Atlet Cantik Jabar Peraih Medali Emas agar Dapat Jodoh

Mengatur pola makan yang sehat dan seimbang.

Caranya dengan banyak makan sayur dan buah sebagai sumber serat, membatasi makanan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol, serta mengurangi makanan yang manis-manis (karbohidrat sederhana) seperti gula pasir, madu, sirup, dan gula jawa.

Serat diketahui dapat mengurangi penyerapan (absorbsi) lemak di usus halus sehingga bisa terjadi penurunan kadar lemak darah.

OLahraga yang cukup sesuai usia dan kemampuan

Setidaknya seminggu tiga sampai empat kali, mulai dari setengah sampau satu jam setiap kali olahraga. Olahraga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar kolesterol serta trigliserida.

Baca Juga: Atlet Menembak Jabar Peraih Emas PON XX Papua Minta Bonus Jodoh ke Ridwan Kamil

Mempertahankan berat badan ideal sesuai usia dan tinggi badan

Kemukan bisa menimbulkan banyak masalah antara lain memicu munculnya diabetes, penyakit jantung koroner, stroke dan lain-lain.

Tidak merokok

Ada ribuan racun yang terdapat dalam rokok, karenanya menghindari rokok adalah langkah yang tepat, Tidak hanya untuk para perokok aktif, melainkan juga bagi para perokok pasif.

Tidak minum alkohol

Alkohol mudah mengikat oksigen dalam darah. Akibatnya darah akan kekurangan oksigen yang pada akhirnya menimbulkan masalah kurang gizi pada pecandu alkohol.

Istirahat teratur dan proposional

Istirahat sangat penting guna memberi kesempatan pada sel-sel tubuh untuk melakukan regenerasi.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah