Ketahui Apa Dampak dan Gejala dari Virus Cacar Monyet

- 29 Mei 2022, 17:04 WIB
Penderita Cacar Monyet yang sudah menyebar di berbagai negara barat
Penderita Cacar Monyet yang sudah menyebar di berbagai negara barat /Instagram @infia_health/
 
KARAWANGPOST - Cacar monyet, sering ditangkap melalui penanganan monyet, ini adalah penyakit virus langka yang membunuh sekitar 10 persen orang yang diserangnya.
 
Virus penyebab penyakit ini ditemukan terutama di daerah tropis Afrika barat dan tengah.
 
Monkeypox atau cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958, dengan kasus manusia pertama yang dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. 
 
Kasus manusia dicatat untuk pertama kalinya di AS pada tahun 2003 dan Inggris pada September 2018.
 
 
Ia hidup pada hewan liar tetapi manusia dapat tertular melalui kontak langsung dengan hewan, seperti menangani monyet, atau memakan daging yang tidak dimasak dengan benar.
 
Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau mata, hidung, atau mulut.
 
Virus ini ditularkan melalui tetesan pernapasan selama kontak tatap muka yang berkepanjangan atau cairan tubuh.
 
 
Gejala biasanya muncul dalam waktu lima dan 21 hari setelah infeksi. Ini termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan dan kelelahan.
 
Gejala yang paling jelas adalah ruam, yang biasanya muncul di wajah sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ini kemudian membentuk lesi kulit yang berkeropeng dan rontok.
 
Cacar monyet biasanya ringan, dengan sebagian besar pasien pulih dalam beberapa minggu tanpa pengobatan. Namun, penyakit ini seringkali bisa berakibat fatal.
 
Tidak ada perawatan khusus atau vaksin yang tersedia untuk infeksi cacar monyet, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x