KARAWANGPOST - Diet yo-yo, atau fluktuasi berat badan yang drastis akibat siklus penurunan dan kenaikan berat badan yang berulang, telah menjadi perhatian banyak ahli kesehatan. Meskipun penurunan berat badan sementara seringkali diinginkan, efek jangka panjang dari diet yo-yo dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa alasan mengapa stabilitas berat badan lebih penting daripada mengalami siklus diet yo-yo.
Kerusakan Metabolisme
Diet yo-yo dapat menyebabkan kerusakan pada metabolisme tubuh. Saat berat badan turun drastis, tubuh beradaptasi dengan menurunkan laju metabolisme untuk menghemat energi. Ketika berat badan kembali naik, laju metabolisme mungkin tidak sepenuhnya pulih, sehingga membuat penurunan berat badan berikutnya menjadi lebih sulit. Ini dapat menyebabkan penurunan efisiensi metabolisme dan penambahan berat badan yang lebih cepat di masa mendatang.
Peningkatan Risiko Penyakit Jantung
Fluktuasi berat badan yang sering dan signifikan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa diet yo-yo dapat menyebabkan perubahan pada tekanan darah, kadar kolesterol, dan resistensi insulin, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Stres tambahan pada sistem kardiovaskular akibat perubahan berat badan yang cepat juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Kerupuk Kulit
Dampak pada Komposisi Tubuh
Diet yo-yo sering kali menyebabkan kehilangan massa otot bersamaan dengan lemak. Ketika berat badan kembali naik, yang biasanya bertambah lebih banyak adalah lemak daripada otot. Perubahan komposisi tubuh ini dapat menyebabkan penurunan kekuatan dan fungsi otot, serta meningkatkan proporsi lemak tubuh, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
Gangguan Hormonal