Satu RT di Jawa Tengah Berstatus Zona Merah, Ganjar: Puncak Tertinggi Terkonfirmasi Bulan Desember

8 Maret 2021, 19:49 WIB
Ilustarsi: Pasien COVID-19 Sembuh /Karawangpost/pixabay

KARAWANGPOST - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terus berupaya menekan kasus COVID-19 menunjukkan tren positif. Hal ini ditunjukkan dari menurunnya kasus aktif. Bahkan, hanya satu Rukun Tetangga (RT) yang berstatus zona merah dan zona hijau meningkat menjadi 11.090 RT.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut, dengan jumlah kasus tersebut ada penurunan 10,49 persen dibandingkan minggu kedelapan di tahun ini. Sementara, mereka yang dirawat kini berjumlah 3.440 orang atau menurun 5,85 persen. Adapun, kasus isolasi menurun sebanyak 15,97 persen menjadi 2.598 orang.

“Puncak tertinggi terkonfirmasi ada di sekitar awal Desember. Sempat  meningkat kemarin Januari, sekarang menurun drastis. Yang meninggal cukup drastis penurunannya,” kata Ganjar.

Baca Juga: 1,1 Juta Dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tiba Di Indonesia 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengungkapkan, zona merah RT ditandai dengan adanya lebih dari 10 rumah, yang ditemukan kasus COVID-19.

“Menurut indikator dari Mendagri, hanya ada satu RT di Jawa Tengah,” ujarnya  seusai Rapat Koordinasi Penanggulangan COVID-19, di Kantor Gubernur Jateng. Senin, 8 Maret 2021.

Baca Juga: Kuda Nil Taman Safari Makan Botol Plastik

Yulianto menjelaskan, zona oranye mengalami penurunan dari 42 RT menjadi 35 RT. Sementara zona kuning turun dari 5.890 RT menjadi 5.837 RT atau turun 53 RT.

"Zona hijau naik dari 184.180 RT menjadi 195.270 RT atau terjadi kenaikan 11.090 RT, dibandingkan 28 Februari 2021," ujarnya.

Sementara itu, pihaknya mengakui seringkali masih terjadi perbedaan data dengan Satgas Covid-19 pusat, terkait kasus aktif corona. Ia menyebut, akan segera mencocokan data tersebut, sesuai perintah gubernur.

Baca Juga: Survei BI Februari 2021: Kondisi Ekonomi Indonesia Membaik 

“Kita bridging data, ini sedang berlangsung,” kata Yulianto.

Selain itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menginstruksikan jajarannya untuk sigap. Hal itu untuk menghindari disparitas data pusat dan daerah terkait perbedaan data kasus aktif COVID-19.

“Sekarang kasus aktifnya 6.038, kalau ada data yang berbeda maka masukkan seluruh data, input secara disiplin, di setiap kabupaten kota dan layanan kesehatan yang punya kewajiban menginput,” ujarnya.***

 

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler