Mantan Napiter Jadi Pemimpin dan Pengibar Bendera Upacara HUT Ke 77 Kemerdekaan RI di Tasikmalaya

17 Agustus 2022, 19:48 WIB
Mantan napiter menjadi pemimpin dan pengibar bendera pada upacara HUT Ke 77 Kemerdekaan RI di Ponpes Hamalatul Quran Tasikmalaya /Polri TV via PMJ News/

KARAWANGPOST - Upacara peringatan HUT Ke 77 Kemerdekaan RI di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu, 17 Agustus 2022, terbilang istimewa.

Pasalnya, yang menjadi petugas dan peserta upacara adalah para mantan narapidana teroris (napiter). Anton Hilman, narapidana teroris yang telah bebas murni pada tahun 2020, menjadi pemimpin upacara.

Anton sebelumnya telah menjalani hukuman selama dua tahun di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur.

Sedangkan mantan narapidana teroris yang bertindak sebagai pengibar bendera adalah Anton, Gilang Ramadhan, dan Aji Firdaus.

Gilang Ramadhan telah bebas pada tahun 2021 setelah menjalani hukuman lebih dari 3 tahun di Lapas Kelas II Kuningan, Jawa Barat. Gilang pernah menjadi amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Tasikmalaya.

Baca Juga: Grand Opening Sinopsis Coffee & Space Kota Cimahi akan Menggelar Acara Pesta: Memulai Kembali 

Para mantan teroris ini kini telah berikrar akan setia kepada NKRI.

Mereka melaksanakan upacara bersama dengan ratusan napiter lainnya bersama Densus 88 Antiteror Polri, TNI, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda di Pondok Pesantren (Ponpes) Alam Tanfidz Hamalatul Quran, yang berada di Desa Cilangkap, Kecamatan manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Pondok pesantren ini sebelumnya diduga terafiliasi dengan jaringan kelompok Jamiyah Islamiyah (JI). Namun kini para pengurusnya juga sudah berikrar setia kepada NKRI.

Bertindak sebagai inspektur upacara Kombes Pol Kurnia Wijaya yang merupakan Kasubdit Sosial Idensos Densus 88 Anti Teror Polri.

Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom menyatakan keterlibatan napiter ini merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai jaringan terorisme.

Baca Juga: Semarak! Ribuan Orang Tumpah Ruah Meriahkan Karnaval Mobil Hias di Purwakarta

“Kita putus mata rantai ini. Ketika Mereka pulang, kita harus kembalikan ke masyarakat. Jangan kembali ke teman-teman (Teroris) mereka, jangan sampai terulang lagi kejahatan yang sama. Itu saya minta ke anggota saya semua, bawalah mereka pulang ke masyarakat. Sebelum mereka pulang, kondisikan mereka pulang dengan baik. Agar masyarakat menerima mereka,” kata Marthinus Hukom.

“Tokoh-tokoh disitu, kepala desa terima mereka kembali. Ubah stigma mereka sebagai pelaku teror, kita membuat mereka sebagai pemenang melawan emosi dan pikiran mereka sendiri,” lanjut Marthinus.

Sementara Direktur Idensos Densus 88 Anti Teror Brigjen Pol Arif Makhfudiharto mengatakan momentum kebersamaan ini dapat terus merekatkan silaturahmi dan menjaga nilai luhur Pancasila serta menjauhkan diri dari paham radikalisme yang ingin merusak kedaulata negara tercinta Indonesia.

"Itu merupakan bentuk pembinaan atau pendampingan kami dan semua stakeholder, Tentunya densus tidak bisa sendiri untuk menanggulangi terorisme di Indonesia. Dan itu merupakan bentuk kesadaran para mantan napiter yang berkeinginnan untuk menjadi petugas upacara,” kata Arif Makhfudiharto.

Baca Juga: Semangat Kemerdekaan RI ke-77 TNI Polri Kibarkan Merah Putih Raksaksa

“Ini merupakan bentuk internalisasi terhadap nilai pancasila. Tentunya ini semua merupakan ditanam oleh nilai luhur dari nenek moyang dari semua keyakinan dan agama. Dan ini juga merupakan resosialisasi mereka bisa tumbuh bersama masyarakat tanpa ada sekat,” sambungnya.

Usai menjadi petugas upacara, mantan napiter Gilang Ramadan mengaku bangga dan terharu bisa bersama-sama dengan Polri dan masyarakat dapat melaksanakan Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77.

"Sebagai manusia biasa saya pernah salah dalam melangkah. Rasul memberikan gambaran uuntuk menjadi manusia terbaik, adalah ketika dia salah segera bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Oleh karena itu kami bersama Yayasan Ansharul Islam bertekad menebus kesalahan kami, bergandengan dengan segala setiap unsur pemerintahan utk memajukan, untuk merawat bangsa ini dari paham-paham dan kelompok yang merusak keutuhan kesatuan persatuan bangsa ini, " tegas Gilang mewakili teman-teman mantan napiter lainnya.

Baca Juga: Filosofi Angka 77 pada HUT Kemerdekaan RI ke-77 Tahun 2022

Usai melaksanakan Upacara, seluruh mantan napiter bersama keluarganya, pengurus ponpes, warga,Tim Densus 88 Polri, TNI, tokoh masyararakat dan tokoh pemuda menyatu bersama-sama menggelar lomba seperti balap karung, tarik tambang, makan kerupuk dan lomba khas Hut Kemerdekaan RI lainnya.***

Editor: Gunawan Kus

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler