KARAWANGPOST - Kasus pembunuhan berantai Cianjur - Bekasi menyeret perhatian banyak publik.
Polisi melakukan pembongkaran makam salah satu korbannya bernama Siti Fatimah untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut pada Selasa, 24 Januari 2023.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga, pembongkaran makam tersebut untuk memeriksa kebenaran adanya jasad korban pembunuhan berantai.
Baca Juga: Terbongkar! Dalang Pembunuhan Berantai Cianjur - Bekasi, Tersangka Dapat Merubah Suara
"Jenazahnya kemudian dibawa ke Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan guna mengetahui penyebab kematiannya," ujarnya.
Adapun jenazah Siti Fatimah itu akan dilakukan Autopsi oleh tim kedokteran forensik Rumah Sakit Polri, RSCM, dan UI.
Selain membongkar makam, polisi bersama tim laboratorium forensik juga mengambil sampel DNA pembanding dari anak kandung dan adik kandung korban.
Baca Juga: Terungkap! Jumlah TKW Korban Tersangka Pembunuhan Berantai Cianjur - Bekasi
Indrawienny Panjiyoga menambahkan, petugas juga meminta keterangan keluarga korban atas kematian Siti Fatimah pada 12 Februari 2021 silam.
“Kami melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, seperti kakak ipar korban dan adik kandung korban," ujarnya.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui kematian korban melalui media sosial, dan kakak iparnya yang menemui korban lain atas nama Noneng di Bandung.
Baca Juga: Presiden: Saya Tidak Bisa Intervensi Proses Hukum Kasus Pembunuhan Brigadir J
Ia menyebut, kondisi jenazah saat makam dibongkar masih utuh. Jasad, terbungkus rapi menggunakan plastik karena saat itu korban meninggal pada saat pandemi Covid-19.
"Jadi masih utuh, kami belum buka di sini (Pakenjeng Garut. Jenazah dibuka di Rumah Sakit Polri ketika diperiksa," ujarnya.***