Destinasi Wisata Budaya Saung Ranggon, Bekasi

- 17 November 2021, 13:20 WIB
 Destinasi Wisata Budaya Saung Ranggon
 Destinasi Wisata Budaya Saung Ranggon /karawangpost/YouTube/Jejak Sang Guru

KARAWANGPOST - Destinasi Wisata Cagar Budaya Saung Ranggon, Bekasi sangat cocok untuk dikunjungi pada liburan akhir pekan bersama keluarga, sahabat maupun pasangan tercinta.
 
Ada banyak cara menghabiskan waktu pada akhir pekan salah satunya dengan berlibur melakukan perjalanan ke tempat favorit atau rekreasi ke destinasi wisata yang belum pernah dijajaki.
 
Mengunjungi tempat-tempat wisata sudah menjadi agenda rutin bagi sebagian orang untuk sekedar melepaskan penat yang diakibatkan oleh sibuknya aktivitas bekerja.
 
 
Rekreasi ke tempat bersejarah pun bisa membantu menyegarkan pikiran, sekaligus menambah wawasan. Salah satu lokasi wisata sejarah yang menarik dan bisa menjadi referensi wisata adalah Saung Ranggon yang berada di Cikedokan, Cikarang Barat, Bekasi.
 
Kawasan cagar budaya yang sarat akan nilai sejarah, budaya, dan tradisi masyarakat lokal. Bangunan rumah panggung berusia tua merupakan daya tarik utama tempat wisata ini. Selain cerita sejarah panjang dibalik keberadaannya.
 
Saung Ranggon merupakan bangunan berusia tua berupa rumah panggung yang berada di Desa Cikedokan, Cikarang Barat, Bekasi.
 
 
Saung Ranggon yang telah berdiri sejak abad ke-16 ini memiliki kisah masa lalu serta nilai sejarah yang penting bagi masyarakat Cikedokan.
 
Kampung Cikedokan tempat cagar budaya berada merupakan kampung yang letaknya cukup terpencil jika dibandingkan dengan kampung-kampung lainnya. Namun, hal inilah justru yang menjadikannya sebagai tujuan pelarian yang tepat. 
 
Cikedokan bermula sebagai tempat persembunyian bagi orang-orang buronan Belanda pada zamannya. Pada masa pendudukan Belanda, banyak pribumi yang dijadikan target pengejaran Belanda karena berbagai kasus. 
 
 
Orang-orang yang disebut-sebut sebagai para leluhur warga kampung ini tiba di Kampung Cikedokan dalam keadaan menyamar. Inilah asal-muasal nama Cikedokan, yaitu “Ci” yang berarti ‘bening’,dan “Kedok” yang berarti penyamaran.
 
Ini juga yang menjadi latar belakang dibangunnya Saung Ranggon pada masa tersebut. Menurut informasi dari juru kunci, rumah panggung ini pun dibangun oleh buronan Belanda, Pangeran Rangga. 
 
Pangeran Rangga merupakan putra dari Pangeran Jayakarta, tokoh Betawi yang berperan penting dalam perlawanan terhadap Belanda di kawasan Jakarta dan Bekasi. Di sini konon menjadi tempat menetap sekaligus persembunyian bagi Pangeran Rangga pada abad ke-16.
 
 
Dari informasi juru kunci, diketahui bahwa keberadaan cagar budaya ini baru ditemukan lebih dari satu abad kemudian. Saung ini ditemukan oleh seseorang bernama Raden Abbas pada tahun 1821. Keturunannya kemudian menjadi penjaga atau juru kunci secara turun-temurun hingga saat ini.
 
Saung Ranggon adalah bangunan berbentuk rumah panggung yang berdiri di atas lahan seluas 500 meter persegi. Dengan panjang bangunan 7,6 meter dan lebar 7,2 meter, bangunan ini berdiri kokoh di atas tanah dengan tinggi 2,5 meter dan ditopang oleh tiang-tiang kayu. Atapnya yang terdiri dari dua bidang miring dengan sirap kayu termasuk jenis atap Julang Ngapak.
 
Pengunjung bisa melihat bagian dalam rumah dengan meminta izin terlebih dahulu pada kuncen atau juru kunci. Bangunan ini hanya terdiri dari ruangan terbuka dengan satu kamar. 
 
 
Di sini, dapat terlihat dengan jelas tiang penopang dari kayu ulin yang kokoh dan kuat. Saking kuatnya, kayu ini tidak bisa dipasang dengan paku karena justru akan merusak pakunya, sehingga tiang dipasang dengan metode pasak.
 
Sebagai objek wisata sejarah yang tergolong sederhana, ternyata fasilitas yang tersedia lengkap dan cukup memadai. Fasilitas seperti halaman sebagai area parkir, toilet, serta mushola disediakan di sini. Di samping saung pun terdapat kios dan restoran yang bisa dikunjungi untuk mengisi perut atau sekadar beristirahat.
 
 
Saung Ranggon berada di Kampung Cikedokan, Desa Dikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat. Meski Kampung Cikedokan cukup terpencil, namun lokasinya bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum seperti angkot. Angkot yang melintasi kawasan ini adalah angkot jurusan CIkedokan Setu.
 
Para wisatawan atau pengunjung tidak dikenakan biaya masuk alias gratis. Bagi yang ingin masuk ke dalam saung, cukup berbicara pada penjaga objek wisata ini.
 
Nah, sangat menarik bukan Destinasi Wisata Cagar Budaya Saung Ranggon, selain memiliki keindahan arsitektur juga sangat rekomendasi untuk dikunjungi. Selamat berakhir pekan.***
 

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x