Network
KARAWANGPOST- Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini menjadi pusat perhatian terkait skandal dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) COVID-19.
Nama Gibran ikut viral terseret kasus korupsi bansos COVID-19 yang diduga sebagai orang yang merekomendasikan PT Sri Rezeki Isman (Sritex) dalam pengadaan goodie bag bansos untuk Kementerian Sosial dengan tersangka mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.
Dikabar bahwa putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rumor tersebut beredar di media sosial Facebook dalam bentuk narasi.
Baca Juga: Jokowi Berikan Perhatian Lebih Rusa Totol Peninggalan Gubernur VOC di Istana Bogor
Narasi yang menyebut Gibran Rakabuming Raka menyerahkan diri ke KPK, diadaptasi menjadi sebuah judul video YouTube yang diunggah oleh akun 651 pada 22 Desember 2020.
Berdasarkan penelusuran, faktanya klaim yang menyebut Gibran menyerahkan diri ke KPK merupakan informasi yang salah atau hoaks.
Adapun realita sesungguhnya, dalam video tersebut memuat pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman yang mendesak Gibran untuk menyerahkan diri ke KPK.
Baca Juga: Antisipasi Iklim Ekstrem Ganggu Musim Tanam 2021, Mentan Gerak Cepat Gandeng BMKG.
Desakan yang disampaikan oleh Anggota Komisi III DPR RI yang akrab disapa Benny itu merupakan respons dari desas-desus dugaan Gibran terlibat korupsi bansos yang sempat tersebar beberapa waktu lalu.
“Demi menjaga nama baik Istana dan citra Presiden Jokowi, segeralah KPK ambil langkah. Panggil dan periksa. Jangan ada ewuh pakewuh! Bila perlu istana fasilitasi KPK untuk segera periksa. Lebih baik lagi jika yang bersangkutan serahkan diri ke KPK untuk diperiksa," kata Benny dikutip dari Twitternya @BennyHarmanID, 20 Desember 2020.
