Ekspor Beras ke Arab Saudi harus Berdampak kepada Kesejahteraan Petani

- 15 Agustus 2021, 12:54 WIB
Ilustrasi - Terminal Ekspor
Ilustrasi - Terminal Ekspor /Pixabay/HesselVisser/

KARAWANGPOST - Pemerintah telah melakukan ekspor komoditas pertanian ke 61 negara tujuan ekspor, salah satunya ekspor beras ke negara Arab Saudi, Sabtu 14 Agustus 2021.

Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menanggapi hal tersebut menyanpaikan, ekspor beras bisa mendorong peningkatan nilai ekspor pertanian karena komoditas ekspor nasional masih didominasi oleh komoditas perkebunan.

“Saya berharap juga dengan ekspor ini gabah-gabah petani yang harganya anjlok belakangan ini dapat kembali normal dan mendapatkan harga yang pantas untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” kata Johan.

Baca Juga: Tiga Tahun Lalu Joni Mengukir Kisah Patriotik, Panjat Tiang Saat Upacara 17 Agustus

Indonesia memiliki 1.389.545 ton stok beras nasional berdasarkan data terakhir. Angka ini, menunjukkan surplus produksi beras pada masa tanam 1 sekitar 6 juta ton.

Proyeksi pemenuhan kebutuhan beras nasional 2021 meliputi proyeksi produksi beras sebesar 21,21 juta ton dan konsumsi beras sebesar 17,18 juta ton. Angka produksi-konsumsi sebesar 4,03 juta ton.

Baca Juga: Istri Sandiaga Uno Luncurkan Jus Kemerdekaan Bantu UKM Buka Lapangan Kerja

“Kegiatan ekspor beras secara khusus dan merdeka ekspor dari berbagai komoditas pertanian ini menunjukkan betapa tangguhnya sektor pertanian termasuk dalam masa pandemi ini. Semoga pemerintah membuka mata, agar menjadikan sektor ini sebagai ujung tombak peningkatan Ekonomi Nasional juga dukungan anggaran yang memadai," ujar Johan.

Pada era pandemi, sektor tanaman pangan telah memainkan peran yang sangat penting karena hanya sektor pertanian yang memiliki pertumbuhan positif namun anggaran Pertanian terus berkurang setiap tahun, bahkan tahun 2020 lalu dipotong Rp7 triliun.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah