Kemenperin Kembangkan Virtual Technopark Bersama Multi Stakeholder

- 17 September 2021, 15:25 WIB
Kemenperin Kembangkan Virtual Technopark Bersama Multi Stakeholder
Kemenperin Kembangkan Virtual Technopark Bersama Multi Stakeholder /Karawangpost/pexels: Eren Li

KARAWANGPOST - Kementerian Perindustrian telah membangun 14 pusat-pusat pertumbuhan telematika, antara lain di Jakarta, Depok, Bandung, Cimahi, Semarang, Bali, dan lainnya sejak tahun 2005 lalu.

Melalui pusat pertumbuhan telematika tersebut, Kemenperin menggelar kegiatan-kegiatan yang ditujukan bagi para startup industri digital, di antaranya inkubasi, pendampingan, dan pelatihan sertifikasi.

Selain itu, mereka mendapatkan fasilitasi bantuan peralatan untuk keperluan produksi seperti server, render farm, motion capture, komputer, printer, dan peralatan kantor lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Suzzanna: Perkawinan Nyi Blorong, Memperebutkan Cinta Putri Cantik 

Target membentuk sejumlah kawasan pengembangan pusat teknologi dan inovasi atau yang biasa dikenal dengan sebutan technopark terus didorong.

Hingga saat ini, Kemenperin telah menginisiasi terbentuknya lima pusat pengembangan industri digital (Digital Technopark).

Digital Technopark tersebut tersebar di Batam dengan pusat desain ponselnya, Bandung Technopark, IBC Semarang, TohpaTI Center/BCIC dengan pusat pengembangan animasi, dan Technopark Makassar.

Baca Juga: Luar Biasa! Manfaat Gerakan Sholat untuk Kesehatan

“Beberapa technopark tersebut dikembangkan sebagai pusat inovasi teknologi pengembangan produk berupa hardware atau software yang didukung kolaborasi stakeholder terkait, termasuk para pelaku usaha dan perguruan tinggi,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier di Jakarta, Jumat 17, September 2021.

Taufiek menjelaskan, Kemenperin berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam mengembangkan Virtual Technopark sebagai solusi keterbatasan tatap muka dan membuka ruang kerja sama yang lebih luas.

Hal ini ditandai melalui penandatangan MoU pengembangan Virtual Technopark secara hybrid dari Jakarta dan Surabaya antara Kemenperin dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Indosat Ooredoo, dan Polytron.

Baca Juga: Team E-Sport Mobile Legend Karawang Siap Sukseskan PON XX PAPUA 2021

Kerja sama dengan banyak pihak, asosiasi, akademisi, perusahaan serta stakeholder yang lain akan membuat Virtual Technopark ini menjadi semakin berkembang dan turut dapat mendukung terciptanya industri.

Penciptaan lapangan kerja juga guna memberikan solusi permasalahan bangsa, pemenuhan kebutuhan SDM yang kompeten untuk bekerja pada Sektor industri 4.0, serta riset dan prototype untuk mendukung transformasi digital sektor industri unggulan.

 Dirjen ILMATE menjelaskan, perkembangan teknologi yang pesat saat ini mengikuti kondisi yang sedang berkembang, di antaranya memberikan solusi-solusi dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jalani Rehabilitasi, Elsa Histeris Ingin Bertemu Nino, Ikatan Cinta 17 September 2021

“Sudah mejadi keseharian kita untuk bekerja dan belajar dari rumah. Guna memberikan salah satu solusi terhadap keterbatasan bekerja, bertemu dan berinteraksi saat ini, Technopark-pun harus berevolusi menjadi Virtual Technopark,” ungkapnya.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, Ali Murtopo Simbolon menyampaikan, Virtual Technopark tidak hanya akan dikembangkan dalam bentuk fisik dan fokus pada area tertentu seperti yang ada saat ini, tetapi akan bisa menjangkau ke seluruh Indonesia.

Menurut Ali, Virtual Technopark akan menghapuskan berbagai keterbatasan. Misalnya, memberikan kesempatan untuk mendaftarkan diri kepada startup yang saat ini belum bisa tergabung dalam technopark secara fisik.

“Para startup bisa mengikuti program pendampingan dan menjadikan Virtual Technopark sebagai showcase bagi produk-produknya, pengembangan RnD, serta masih banyak lagi,” ujarnya.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x