Network
KARAWANGPOST - Krisis melemahnya daya beli tidak saja terjadi di Indonesia tetapi di negara maju Asia dan Negara Adidaya juga terjadi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Seperti inflasi, penurunan pendapatan, ketidakstabilan nilai tukar dan kenaikan harga barang dan jasa juga dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa krisis daya beli biasanya merupakan hasil dari kombinasi beberapa faktor
Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya perlu bekerja sama untuk mengatasi berbagai faktor yang mendasarinya agar dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mencapai stabilitas ekonomi.
Baca Juga: Hingga Akhir Mei 2024 Kemenkeu Berhasil Kumpulkan Puluhan Triliun dari Usaha Digital
Baca Juga: Perjalanan Shopee Bantu UMKM Naik Kelas, Bertransformasi dan Berdaya Saing di Awal 2024
Menurut Prof. DR. Sutan Nasomal menyikapi terkait hal tersebut menyarankan Kementrian Ekonomi dan Kementrian Industri harus mau belajar dan mencontoh negara negara maju yang memiliki Industri Raksasa.
"Dari mana awalnya negara tersebut bisa menarik investor kuat untuk bekerja sama jangka panjang," ujar Sutan Nasomal kepada Karawangpost, Sabtu 22 Juni 2024.
"Investor tersebut diberikan fasilitas kemudahan membangun pabrik industri besar yang 80% tenaga kerjanya dari lokal," sambungnya melengkapi.
Ia menyebutkan, negara China mengambil langkah hebat dari bebas pajak selama beberapa tahun untuk investor yang membuka pabrik di negaranya. Maka ratusan juta tenaga kerja china memiliki pekerjaan dan kesejahteraan.
