Network
KARAWANGPOST - Cengkeh, si kecil mungil dengan aroma khas yang memikat, telah lama menjadi primadona dalam dunia kuliner dan pengobatan tradisional. Di balik aromanya yang kuat dan menghangatkan, terdapat perjalanan panjang dan kisah menarik tentang cengkeh, mulai dari pohonnya yang menjulang tinggi hingga aromanya yang mendunia.
Menelusuri Jejak Pohon Cengkeh
Pohon cengkeh (Syzygium aromaticum) berasal dari Kepulauan Maluku, Indonesia. Pohon ini dapat tumbuh hingga ketinggian 30 meter dengan daun berwarna hijau tua mengkilap. Bunga cengkeh yang belum mekar, yang kita kenal sebagai "bunga cengkeh", adalah bagian utama yang dimanfaatkan. Bunga cengkeh dipanen saat masih muda dan berwarna merah muda, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari hingga berwarna coklat kehitaman.
Menjelajahi Kandungan dan Manfaat Cengkeh
Cengkeh kaya akan berbagai senyawa bermanfaat, seperti eugenol, karvacrol, dan asam galat. Senyawa-senyawa ini memberikan cengkeh aroma khas yang kuat dan rasa pedas yang menghangatkan. Cengkeh telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai macam penyakit, seperti sakit gigi, sakit perut, dan flu. Penelitian modern menunjukkan bahwa cengkeh memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antibakteri.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Kue Sarang Semut yang Lembut, Legit, dan Menggemaskan
Perjalanan Cengkeh Menembus Dunia
Cengkeh telah menjadi komoditas perdagangan yang berharga sejak berabad-abad lalu. Pedagang dari berbagai penjuru dunia berbondong-bondong ke Kepulauan Maluku untuk mendapatkan cengkeh, yang kemudian dijual dengan harga tinggi di Eropa dan Asia. Cengkeh bahkan menjadi salah satu pemicu kolonialisme di Indonesia, dengan bangsa-bangsa Eropa saling berebut untuk menguasai perdagangan cengkeh.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Kue Jojorong yang Lezat dan Legit
