Gunung Semeru 'Ngamuk' Warga Diimbau untuk Segera Menjauh

- 17 Januari 2021, 10:53 WIB
Erupsi Gunung Semeru pada Minggu dini hari 17 Januari 2021.*
Erupsi Gunung Semeru pada Minggu dini hari 17 Januari 2021.* //Instagram @visitpronojiwo @ridwan_photographyy

KARAWANGPOST - Gunung Semeru kembali "ngamuk" dengan mengeluarkan awan panas yang mengakibatkan sejumlah daerah di Jawa Timur diguyur hujan abu vulkanik.             

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengimbau warga untuk segera menjauh dan tidak beraktivitas di radius 1 km dari kawah Gunung Semeru dan 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

Imbauan ini disampaikan untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat letusan Gunung Semeru.

Baca Juga: Jalur Darat Majene-Mamuju Sempat Terputus Akibat Gempa Kini Pulih Kembali

Sekedar informasi Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang meletus lagi, pada Sabtu (16/1/2021) sore sekitar pukul 17.24 WIB.

Erupsi kali ini ditandai dengan semburan abu setinggi 4,5 Km ke arah Timur Laut, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.

"Kami juga meminta warga tidak panik, namun tetap waspada terhadap awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," ujar Plt Kalaksa Badan BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi dikutip Karawangpost.com dari PMJNews.

Baca Juga: Siaga..! Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar Sejauh 1,5 Kilometer

Yanuar kembali mengimbau warga agar menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas.

Alasannya, saat ini suhunya masih tinggi. Patut diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

"Ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru juga perlu diwaspadai. Ini mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk," sambungnya. 

Baca Juga: Mengerikan, Gunung Merapi Semburkan Puluhan Kali Lava Pijar

Terpisah, Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim mengungkapkan, semburan awan panas Gunung Semeru yang terjadi kali ini disebabkan karena letusan sekunder yang hampir sama dengan letusan sebelumnya.

Sementara, berkenaan awal terjadinya erupsi Gunung Semeru juga disampaikan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.

Dia mengatakan, perkiraan awal lokasi erupsi terjadi di daerah sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan.

Baca Juga: Bencana 'Mengepung' Tanah Air, Banjir dan Longsor Melanda Jabar hingga Aceh

"Gunung semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4.5 kilo. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas," jelas Thoriq.

Sedangkan, berdasar rilis yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status Gunung Semeru saat ini masih berada pada level II atau 'Waspada'.

Baca Juga: Sebanyak 500 Orang Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor di Kota Manado

Meski begitu, instansi di bawah Badan Geologi Kementerian ESDM ini sedang melakukan evaluasi lebih lanjut.***

Editor: Aulia R

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x