"Orang-orang pada umumnya berada dalam lingkungan yang penuh tekanan dan tidak ada tempat untuk melepaskannya. Ketika mereka melihat sesuatu seperti ini, ketegangan akan berkurang." tambahnya.
Pertarungan dalam tinju brutal itu dibagi berdasarkan gender untuk wanita dan pria. Setiap pertandingan dilaksanakan sebanyak tiga ronde selama dua menit.
Baca Juga: Apa Kabar Proyek Bandara Sukabumi? Terhenti Setelah Pemasangan Patok
Ring yang membatasi arena tinju berupa tumpukan jerami. Keberadaan ring tersebut kerap melukai petarung hingga berlumuran darah.
Pihak penyelenggara menolak kritikan yang menyebutkan bahwa laga tersebut berbahaya bagi atlet.
Mereka mengatakan para petarung hanya mengalami luka pada daging yang sangat mudah sembuh.***