Pemerintah Singapura Beri 20 Ton Oksigen Likuid ke Indonesia

5 Agustus 2021, 17:59 WIB
Ilustrasi oksigen /KarawangPost/Pixabay/v-a-n-3-ss-a

KARAWANGPOST - Pemerintah Singapura memberikan pasokan oksigen likuid sebanyak 20 ton kepada pemerintah Indonesia dari hasil kerja sama pemerintah luar negeri.

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menerima hibah itu dan segera mengambil langkah cepat dalam upaya memenuhi kebutuhan oksigen, khususnya untuk pasien Covid-19.

Menko PMK juga segera mendistribusikan bantuan oksigen yang telah diterima untuk kemudian dikirim ke RSUD Ulin Banjarmasin. Pasalnya, rumah sakit tersebut menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang mengalami lonjakan kebutuhan oksigen.

Baca Juga: Erdogan Hadapi Kritik Keras Akibat Kebakaran Hutan Skala Besar

Pemerintah Provinsi Kalsel juga mengambil langkah cepat dalam pendistribusian ke layanan kesehatan lainnya yang membutuhkan oksigen pascaterjadi kenaikan signifikan terhadap jumlah kebutuhan oksigen di RS yang mencapai 2 hingga 3 kali lipat pada minggu lalu.

"Alhamdulillah bantuan oksigen dari Singapura sudah datang. Jadi ini riil bukan janji. Nanti setelah itu, isotank-nya bisa digunakan untuk oksigen dari sumber yang lain dan sumber yang lain sudah ada nanti siap untuk diisi," ujar Menko PMK.

Menurut laporan Kemenko PMK, guna memenuhi kebutuhan oksigen untuk Kalsel juga dilakukan kerja sama dengan provinsi lain. Semisal dari Kalimantan Tengah (Kalteng) ataupun ada dari Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Praktis! Ini Cara Membuat Soto Ceker dan Sayap Ayam ala Rumahan, Kuahnya Menggugah Selera

"Mudah-mudahan di Kalsel ini tidak terjadi kenaikan (kasus Covid-19) yang eksponensial sehingga ketersediaan oksigen yang ada sekarang ini bisa tercukupi. Pak Gubernur juga sudah mengirim kapal angkut untuk isotank ke Konawe untuk mengambil oksigen dari sana, namun memang butuh beberapa hari," tutur Menko PMK.

Lebih lanjut, Menko PMK berharap bantuan dari pemerintah Singapura dapat menambah pasokan oksigen Kalsel yang saat ini diketahui masih kurang 12 ton perhari.

Meski begitu, Menko PMK optimistis peningkatan kapasitas produksi industri lokal mampu memenuhi kebutuhan oksigen di dalam negeri.

Baca Juga: Kabar Gembira, Bantuan Kuota Internet dan Uang Kuliah Diperpanjang

Sementara itu, Menko PMK menyebut kebutuhan oksigen yang terjadi di tingkat bawah juga sangat tinggi. Untuk itu, Menko PMK mengimbau kepada perusahaan-perusahaan yang mempunyai cadangan tabung oksigen agar dipinjamkan dahulu kepada produsen ataupun vendor lain.

Hal tersebut bertujuan agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di tingkat bawah seperti puskesmas, sehingga penanganan bisa lebih cepat tanpa harus langsung ke RS.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Kemenko PMK

Tags

Terkini

Terpopuler