Pemerintah Beijing Larang Perayaan Imlek berskala Besar Hindari Munculnya Gelombang Baru COVID-19

- 10 Januari 2021, 09:00 WIB
Dua orang jamaah membaca pengumuman penutupan Masjid Dongzhimen Wai, Beijing, China, saat hendak melakukan ibadah shalat Jumat
Dua orang jamaah membaca pengumuman penutupan Masjid Dongzhimen Wai, Beijing, China, saat hendak melakukan ibadah shalat Jumat /ANTARA/M. Irfan Ilmie/am/



KARAWANGPOST - Secara resmi Pemerintah Kota Beijing menutup sementara 155 unit tempat ibadah mulai dan melarang perayaan Imlek berskala besar untuk menghindari munculnya gelombang baru pandemi COVID-19.

Warga juga dianjurkan tidak menggelar pesta pernikahan, upacara pemakaman, dan aktivitas lain yang mengundang banyak orang. Pemerintah juga memastikan tidak satu pun dari 840 staf pengurus agama yang terpapar COVID-19.

Pemerintah kota akan melakukan investigasi secara khusus aktivitas ilegal beberapa kelompok agama di wilayah pinggiran untuk menghindari merebaknya wabah COVID-19 menyusul ditemukannya kasus sporadis di Provinsi Hebei yang bertetangga dengan Beijing.

Baca Juga: Penemuan Bom Militer Perang Dunia 2 di Area Pemukiman Warga

Dilansir dari AntaraNews, sejauh ini tidak ada kasus positif COVID-19 ditemukan di tempat-tempat ibadah, demikian pernyataan Komisi Urusan Etnik dan Agama Pemkot Beijing dikutip media setempat, Sabtu 9 Januari 2021.

Sebelumnya sebanyak 127 kasus positif dan 183 kasus tanpa gejala ditemukan di Hebei sejak pads Sabtu 2 Januari 2021. Beberapa pasien tersebut ditemukan di Shijiazhuang, Ibu Kota Provinsi Hebei, yang mengunjungi pasar, upacara pernikahan, perayaan kelahiran, dan aktivitas massal lainnya.

Bahkan ada seorang yang positif setelah menghadiri tiga pesta undangan perkawinan sejak 30 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021.

Baca Juga: TNI Kerahkan Personel dan Alutsista Pada Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

"Beberapa warga desa yang positif sebelumnya melakukan kegiatan keagamaan setiap Rabu, Jumat, dan Minggu di desanya. Kegiatan itu diikuti puluhan orang yang semuanya para lansia," kata Kepala Desa Xiaoguozhuang, Shijiazhuang, dikutip media lokal.

Gereja Katolik di Shijiazhuang telah ditutup dan kegiatan peribadatan serta pendidikan juga telah ditiadakan untuk sementara waktu.

Baca Juga: Bukannya Berempati Pemilik Akun Twitter ini Jadikan Jatuhnya Sriwijaya Air Sebagai Candaan

Beberapa masjid di Kota Beijing juga telah ditutup untuk umum sejak Jumat 1 Januari 2021.***





Editor: M Haidar

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x